Lebak (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika meminta nelayan tradisional di pesisir Banten bagian selatan mewaspadai gelombang tinggi selama musim pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

Pengamat cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang Halim Perdanakusuma, Sabtu malam, menjelaskan, selama masa peralihan diprakirakan tinggi gelombang di perairan Banten bagian selatan berkisar 1,5 hingga 2,5 meter.

Bahkan, pekan lalu tinggi gelombang Banten bagian selatan mencapai tiga meter.

Karena itu, pihaknya meminta nelayan tradisional waspada jika melaut karena tinggi gelombang itu sangat membahayakan bagi keselamatan jiwa mereka.

Menurut dia, pada musim pancaroba, selain angin kencang berkecepatan antara 20 hingga 40 km per jam, hujan disertai petir juga akan terjadi di seluruh wilayah Banten.

Sementara angin puting beliung, gelombang tinggi dan hujan disertai petir diprakirakan terjadi di perairan laut Banten bagian selatan selama September 2010.

"Saya kira cuaca buruk terjadi akibat perubahan cuaca yang tidak menentu yang dipicu tabrakan angin timur dan selatan yang membentuk pengumpulan awan," jelasnya.

Dengan demikian, pihaknya berharap nelayan Pantai Carita, Sumur, Panimbang, Binuangeun, Bayah dan Sawarna bersikap hati-hati jika cuaca memburuk yang ditandai awan hitam dan kecepatan angin yang cukup tinggi.

"Jika cuaca seperti itu sebaiknya nelayan menunda keberangkatan melaut," katanya.(*)
(U.KR-MSR/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010