Bandarlampung (ANTARA News) - Tarif kereta api untuk kelas ekonomi pada awal Oktober tahun ini akan mengalami kenaikan sebesar Rp3.000 atau sekitar 18 persen.

"Kenaikan itu rencananya diberlakukan pada Oktober 2010. Jadi, sampai usai Lebaran ini belum ada kenaikan atau pun pemberlakuan tarif baru untuk kereta api kelas ekonomi," kata Kepala Humas PT KA Subdivre III.2 Tanjungkarang, Zakaria, di Bandarlampung, Minggu.

Ia mengatakan, kebijakan menaikkan tarif kereta kelas ekonomi itu dilatarbelakangi beberapa faktor, di antaranya kenaikan tarif dasar listrik (TDL).

"Kereta kelas ekonomi juga yang selama ini diminati pemudik mendapatkan subsidi dari pemerintah pusat selama empat tahun," kata dia.

Kenaikan tarif itu berlaku untuk semua kereta api kelas ekonomi, kata dia, baik yang melayani jalur pendek, menengah, maupun jauh.

Sebagai contoh tarif kereta rel listrik (KRL) rute Lampung-Palembang yang selama ini ditetapkan sebesar Rp15.000 per penumpang, akan dinaikkan menjadi Rp18.000. Sedangkan, untuk Kereta Diesel (KRD) rute Bandarlampung-Kotabumi yang biasanya Rp7.000 per penumpang naik menjadi Rp7.500.

"Kami sudah survei tidak ada yang keberatan atas kenaikan tarif kereta kelas ekonomi Lampung-Palembang tersebut. Apalagi, penumpang banyak yang mampu beli pulsa ponsel sehingga kenaikan tarif Rp1.500 tidak perlu diributkan," kata dia.

Kenaikan tarif itu, lanjut dia, akan diikuti dengan perbaikan fasilitas demi kenyamanan penumpang, termasuk dengan menyiapkan gerbong khusus untuk penumpang wanita di setiap rangkaian kereta kelas ekonomi.

Sementara itu, Haryanto (28) pemudik asal Bandarlampung, mengatakan, kereta kelas ekonomi relatif lebih murah karena dengan Rp15.000 ia sudah sampai di Stasiun Kertapati, Palembang.

Menurut dia, tarif sebesar itu terbilang sangat murah, apabila dibandingkan dengan menggunakan bus.

"Dengan bus kita bisa mengeluarkan anggaran hingga seratus bahkan 200 kali lipat bila mudik dengan kendaraan tersebut," kata dia.

Sedangkan, mengenai kenaikan tarif, ia mengaku tidak keberatan dengan naiknya tarif kelas ekonomi.

"Apalagi kenaikan tarif yang rencananya ditetapkan pada bulan depan tersebut hanya naik Rp3.000 saja, kenapa mesti keberatan," ujar dia.

Untuk beli pulsa saja, sambung dia, kita masih sanggup, namun kami berharap dengan naiknya tarif KA kelas ekonomi tersebut dibarengi dengan peningkatan mutu dan fasilitas kereta kelas ekonomi. (ANT-050/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010