Lombok Tengah, NTB (ANTARA News) - Minat pria di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, untuk menggunakan alat kontrasepsi mantap cukup tinggi.

"Target pria menggunakan alat kontrasepsi mantap (kontap) tahun ini sebanyak 60 orang namun hingga Juli 2010 sudah mencapai 226 pria," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Lombok Tengah Purnawan Muhsin, Rabu.

Menurut dia, tingginya minat pria menggunakan alat kontrasepsi mantap tidak terlepas dari peran penyuluh lapangan dalam memberikan sosialisasi mengenai alat kontraksepi itu.

"Kami bersyukur kalangan pria di kabupaten ini sudah mulai berminat menggunakan kontap," katanya.

Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah terus menggalakkan penggunaan alat kontrasepsi kepada masyarakat baik perempuan maupun pria yang sudah menikah melalui sosialisasi.

"Sosialisasi kami lakukan secara langsung melalui perorangan maupun kolektif bahkan juga dengan cara pemutaran film layar tancap," katanya.

Ia mengakui tingginya pencapaian target pengguna alat kontrasepsi mantap bagi pria merupakan tertinggi dalam sejarah karena selama ini pria tiodak mau menggunakan alat kontrasepsi.

"Pria biasanya paling malas disuruh menggunakan alat kontraspesi namun sekarang kesadaran mereka mulai tumbuh. Ini pencapaian luar biasa yang tidak pernah terjadi selama ini," katanya.

Selain itu, katanya, minat perempuan menggunakan alat kontrasepsi juga cukup tinggi. Rata rata hingga Juli 2010 pencapaian target sudah 90 persen dan optimistis pada Desember 2010 sasaran terpenuhi.

"Dalam waktu tiga bulan mendatang diupayakan agar pencapaian target mencapai 100 persen," katanya.

Stok alat kontrasepsi hingga kini hampir habis kecuali alat kontrasepsi jenis IUD atau spiral, katanya.

"Spiral atau IUD kini mulai kurang diminati masyarakat, mungkin karena cara pemakaiannya agak rumit namun yang jelas stok alat kontrasepsi masih aman. Hanya saja yang menjadi kendala saat ini adalah kurangnya tenaga penyuluh PNS akibat pindah tugas," katanya.

Saat ini petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang dimiliki Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 36 orang.

"Dulu mempunyai 124 petugas PLKB sesuai jumlah desa dan kelurahan namun kini berkurang akibat dimutasi," katanya. (ANT-229/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010