Tasikmalaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa semua organisasi keagamaan harus bersatu padu untuk mewujudkan kerukunan antarumat beragama.

"Seluruh organisasi keagamaan harus bersatu padu," kata Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam pembukaan Muktamar Persatuan Islam(Persis) ke-XIV di komplek masjid Aisyah, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Presiden meminta semua organisasi keagamaan mengedepankan upaya dialog dan meninggalkan cara kekerasan dalam menyelesaikan setiap masalah.

Cara kekerasan, menurut Presiden, tidak akan menyelesaikan masalah.

"Justru akan menimbulkan masalah baru," kata Presiden.

Presiden juga mengimbau setiap kelompok keagamaan untuk menghargai hak kelompok lain.

"Tidak ada satu kelompok pun yang bisa memaksakan kehendak kepada kelompok lain," kata Presiden menambahkan.

Presiden optimis tidak akan ada konflik antarumat beragama jika semua pihak memahami hak dan kewajiban masing-masing.

Jangan Lagi

Kepala Negara berharap aksi-aksi pemicu konflik seperti rencana pembakaran kitab suci dan pembatasan beribadat tidak terjadi lagi.

Secara khusus kepada organisasi Islam, Presiden Yudhoyono berharap organisasi-organisasi itu bisa menjadi media pencerah dan pendewasaan umat.

Organisasi Islam, kata Presiden, harus menjadi jembatan kesepahaman antara peradaban Islam, peradaban timur, dan peradaban barat.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berada di Tasikmalaya untuk membuka Muktamar Persatuan Islam ke-XIV di komplek masjid Aisyah, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Presiden bersama Ibu Ani Yudhoyono tiba di tempat acara pada pukul 10.00 WIB. Presiden juga didampingi oleh sejumlah pejabat, antara lain, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, , Menko Kesra Agung Laksono, dan Menteri Agama Suryadharma Al srta Sekretaris Kabinet Dipo Alam .

Setelah istirahat di ruang yang disiapkan, Presiden Yudhoyono bersama Ibu Negara dengan didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuju komplek Masjid Aisyah, Kota Tasikmalaya, yang menjadi tempat pusat acara Muktamar Persatuan Islam ke-XIV.

Kemudian, Kepala Negara menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Masjid Aisyah. Setelah itu, Presiden dan rombongan santap siang bersama dan langsung kembali ke Jakarta.

Muktamar Persatuan Islam ke-XIV berlangsung selama tiga hari, sampai 27 September 2010. Muktamar itu dilaksanakan di tiga pesantren di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya serta Garut.

(F008/A011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010