Purwokerto (ANTARA News) - Semua prasarana jalur kereta api kini siap dilalui arus mudik lebaran tahun ini, hanya beberapa ruas jalur saja yang perlu kehati-hatian terutama pada jalur Pekalongan - Semarang tepatnya di Pelabuhan yang kondisinya berliku-liku dan sebelumnya beberapa ruas amblas.

"Akan tetapi semua prasarana perkertaapian pada umumnya dalam kondisi siap pakai dan hanya beberapa jalur saja yang perlu kehati-hatian," kata Dirjen Perekeretaapian Kementrian Perhubungan, Tundjung Inderawan, di Purwokerto, Kamis malam, setelah mengadakan kunjungan di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Ia mengatakan sebelum dilaksanakannya angkutan lebaran pada H-4 hingga H+4 lebaran tahun ini, pemerintah dalam hal ini Ditjen Perkeretaapian terus melakukan pengawasan di seluruh Daerah Operasi (DAOP) PT KA.

Terkait dengan jalur rel Pekalongan - Semarang, terutama di daerah Pelabuhan yang sering amblas, katanya, nanti pembangunannya perlu dipikirkan. "Apakah nantinya akan dibuat fly over atau meluruskan liku-lku jalan rel tersebut, karena kondisi alam di pantai utara tersebut labil dan hal tersebut perlu studi lebih lanjut termasuk ketersediaan dana pemerintah," katanya.

Menurut dia, pokoknya pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dalam menyambut arus mudik yang diselenggarakan setahun sekali itu.

Menurut dia, jalur rel KA secara keseluruhan kondisinya cukup baik, termasuk jalur rel yang masih memakai bantalan kayu. Jalur rel yang memakai bantalan kayu sebanyak 14,76 persen, bantalan besi 2,75 persen dan bantalan beton sebanyak 82 persen.

Tundjung mengatakan, untuk meningkatkan pelayanan selama arus mudik, pemerintah terus melakukan perbaikan fasilitas dan sarana-prasarana perkeretaapian lainnya. Perbaikan tersebut, antara lain terkait jalur dan rangkaian gerbong kereta.

Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua yang memadati jalan raya, pemerintah juga telah menyediakan kereta komunitas dengan kapasitas 4.000 penumpang untuk angkutan khusus motor.

Dirjen Perkeretaapian Tundjung mengatakan, kereta komunitas yang tarif tiketnya sebesar Rp300 ribu per paket (suami-istri, dua anak dan motor) tersebut diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalulintas dari pemudik motor.

Ia mengakui untuk kereta komunitas ini masih belum berperan banyak untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya dari pemudik motor.

"Tahun lalu saja dari kapasitas 3.000 penumpang dan motor baru dimanfaatkan oleh pemudik sekitar 1.500 penumpang dan diharapkan tahun ini akan meningkat," katanya.

Sementara itu, Direktur Keselamatan dan Teknik Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan, Ditjen Perkeretaapian pada H-3 juga akan melepas 10 gerbong AC ekonomi Jurusan Jakarta - Kutoarjo dengan tarif Rp75.000 per orang.

Rangkaian kereta api ini akan ditambah jika memang diperlukan tergantung permintaan masyarakat nantinya, katanya.

Sejak dua tahun terakhir, pemudik mengalami kenaikan 20 persen pada 2009 dengan jumlah 2,2 juta. Tahun ini juga diprediksi ada kenaikan sekitar 20 persen dibanding 2009.
(S006/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010