Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya menggerakkan warga untuk bergotong royong menanggulangi penularan COVID-19 melalui gerakan "Sesarengan Jogo Sleman" menyusul peningkatan signifikan kasus penularan virus corona di wilayahnya dalam dua pekan terakhir.

"Kenaikan angka penularan COVID-19 ini terjadi dikarenakan diduga masih maraknya berbagai aktivitas kegiatan di tengah-tengah masyarakat," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Senin.

"Melalui Gerakan 'Sesarengan Jogo Sleman' kami mengimbau masyarakat Sleman untuk berada di rumah saja selama satu minggu. Ini langkah yang harus kita ambil mengingat angka penularan di Sleman selama dua minggu ini sangat mengkhawatirkan," ia menambahkan.

Ia mengemukakan bahwa peningkatan aktivitas warga dan penurunan ketaatan warga dalam menjalankan protokol kesehatan berkontribusi pada peningkatan signifikan penularan virus corona di Sleman.

Oleh karena itu, pemerintah kabupaten mengimbau warga untuk sementara mengurangi kegiatan di luar rumah guna menekan risiko penularan COVID-19.

"Jika ada keperluan yang sangat mendesak dan harus keluar agar masyarakat tetap memakai prokes dengan ketat. Disiplin pakai masker, disiplin menjaga jarak, dan disiplin mencuci tangan," kata Bupati.

Ia meminta para camat, lurah, tokoh masyarakat, anggota Karang Taruna, hingga kader PKK mendukung sosialisasi gerakan "Sesarengan Jogo Sleman".

"Dengan kepemimpinan yang tepat dan gerakan gotong royong ini diharapkan penyebaran virus COVID-19 bisa dihentikan," katanya.

"Saya juga berharap bantuan ibu-ibu panewu (camat), bu lurah, hingga ibu-ibu PKK bisa aktif juga dalam mensukseskan program ini, karena keberhasilan melawan pandemi ini hanya dengan sesarengan atau gotong royong," ia menambahkan.

Dalam upaya menekan risiko penularan COVID-19, Pemerintah Kabupaten Sleman juga membatasi kegiatan di lingkungan perkantoran hingga 30 Juli 2021.

"Aktivitas seperti rapat, seminar, sosialisasi, bimtek, diklat, dan sejenisnya agar dilaksanakan secara daring. Pelayanan umum juga agar dioptimalkan secara online (daring) dan jam pelayanan dibatasi," kata Bupati.

Baca juga:
Lonjakan kasus COVID-19 menjadi fokus utama Rakorpimda Sleman
Bupati Sleman minta upaya pencegahan kerumunan dioptimalkan saat PPKM

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021