Mina, (ANTARA News) - Dua teman sepermainan semasa anak-anak, Rita dan Ely yang telah terpisah lebih sepuluh tahun bertemu kembali di pintu gerbang Mina saat mereka melakukan ritual melontar jumrah dalam ibadah haji.

"Ely adalah teman sekolah dan bermain saya semasa kanak-kanak dulu," kata Rita sambil terisak-isak menahan rasa haru saat mengungkapkan kisahnya seperti dikutip Arabnews.com, Selasa.

Melontar jumrah (Ula, Wustha dan Aqabah) di Mina yang merupakan ritual wajib haji (jika tidak dikerjakan harus membayar dam/denda berupa ternak kurban) yang dilakukan jemaah haji antara 10 sampai 13 Zulhijjah (27-30 November 2009).

Bagi jemaah yang ingin lebih cepat dengan melakukan Nafar Awal, maka melontar 49 batu, tujuh batu dilontar di jumrah Aqabah pada 10 Zulhijah, kemudian masing-masing tujuh batu dilontarkan di ketiga jamarat selama dua hari berturut-turut (7x3x2).

Melontar jumrah adalah ritual untuk memperingati saat Nabi Ibrahim a.s. digoda setan agar membangkang dari perintah Allah Swt. untuk menyembelih puteranya, Nabi Ismail a.s.

Menurut Rita, Ely bagaikan belahan jiwa yang tidak bisa dipisahkan atau seperti bayangan yang selalu mengintai satu dan lainnya kemana pun pergi.

Mereka berdua berpisah karena terbawa nasib, Rita bermukim di Amerika Serikat (AS), sedangkan Ely tetap meneruskan tinggal di Jakarta.

"Beberapa kali kami menghentikan langkah untuk mengenang kisah sedih dan ria di masa lalu saat kami selalu makan bersama, mengenakan pakaian sama, dan belanja bersama. Saya tidak membayangkan, suatu hari kami harus berpisah," katanya.

Rita membayangkan terhentinya pusaran waktu sehingga mereka tidak akan terpisahkan lagi. "Tapi inilah kehidupan, Kami harus melangkah lagi pada jalan masing-masing begitu ibadah haji usai," katanya.

Sementra Ely juga sambil berlinang air mata menahan haru menyatakan rasa syukur sebab dengan ibadah haji telah mempertemukan mereka.

"Begitu memutuskan untuk menunaikan haji bersama, saya selalu menghitung hari dan jam, menanti saat pertemuan dengan dia. Saya yakin dengan menunaikan haji bersama, kami memang sehati karena walaupun terpisah dalam jarak yang jauh, kami memikirkan sesuatu bersama dan dalam waktu bersamaan," katanya.

Mengutip salah satu ayat Al Quran, Ely menyebutkan ibadah haji adalah saat untuk melakukan lebih banyak kebaikan dan hari-hari mengharap pahala dan berkah.

"Salah satu berkah yang saya peroleh adalah pertemuan dengan Rita," katanya.

Ely menuturkan, sahabatnya, Rita kini bertambah cantik walaupun sedikit agak kurus (langsing), kemungkinan akibat pola hidup di negeri Paman Sam itu.

"Tapi saya yakin, hatinya tetap bersih dan besar. Dia masih tetap seorang wanita sentimental yang mencintai semua orang. Saya sadar hanya akan bersama beberapa hari, tapi saya bahagia, ibadah haji telah mempertemukan kami," katanya.

Keduanya mengakhiri pembicaraaan karena mereka bergegas menuju Masjidilharam dan akan tinggal di sana sampai saat kembali ke pemondokan masing-masing.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009