Assalamu'alaikum

Beberapa waktu yang lalu saya membeli sebuah software yang saya kira asli, harganya pun mahal...namun tanpa saya sadari ternyata sang penjual tidak memberi tahu bahwa softwarenya itu bajakan, hal itupun dia jelaskan ketika saya tanya dan sudah terlanjur membelinya. Saya jadi kesal dan merasa tertipu.

Akhirnya saya laporkan kepada pembuat software aslinya...pikir2 mungkin dapat keringanan, malah saya dapat teguran dan larangan dari pihak pembuat aslinya.

Apakah saya salah dan dosa bila saya tetap memakai software bajakan itu? walau bukan program yang fital bagi saya namun saya tetap memerlukannya. Dan sayapun sudah berusaha dan berniat membeli software asli walaupun akhirnya tertipu.

Wassalamua'alaikum

?

?

Assalamu alaikum wr.wb.

Pertama,

Ada dua syarat jual beli:

Penjual memiliki barang yang dijual atau diizinkan untuk menjual. Barang yang dijual boleh? (halal) dan legal. Dalam transaksi yang Anda lakukan, Penjual pada hakikatnya menjual Barang illegal dan tidak dibolehkan oleh pemilik merk barang tersebut. Maka hukum akad jual beli tidak sah (fasid). Sebab, kewajiban penjual adalah menjelaskan kondisi barangnya jika ada cacatnya, sesuai dengan hadits Rasulullah saw :



?? ??? ?????? ??? ?? ????? ???? ??? ??? ??? ???? ??. (???? ??????)

Yang artinya : “Tidak halal bagi seorang menjual kepada saudara barang yang ada cacatnya kecuali ia menjelaskan cacat tersebut.” (HR al-Hâkim)

?? ???? ???? ??? (???? ????)

Yang artinya : “Barang siapa yang menipu, maka dia buka termasuk? golongan kami” (HR Muslim)



Kedua,

Jika akad tersebut tidak sah, maka pembeli? bisa memilih diantara dua pilihan, mengembalikan barang (mengambil kembali uangnya) atau rela dengan barang tersebut (apa adanya) untuk dimiliki. Sesuai dengan Hadits Rasulullah saw :

?

?? ????? ?????? ??? ?????? ??? ???????? ???? ???? ???????? ??? ?? ?????? ?? ??? ???? ??? ???? ????? ????? ?? ???. (???? ???????)

Yang artinya : “Jangan kalian mentashriyah unta dan kambing. Barang siapa yang menjualnya, maka ia memilih diantara dua pilihan (setelah mengambil susunya), yaitu mengambil barang tersebut atau mengembalikan barang tersebut (kepada penjual, pen) beserta satu sho’ kurma”. (HR Bukhari)




Ketiga,

Dengan adanya dua pilihan di atas, ketika si pembeli tidak bisa mengembalikan karena penjual tidak menerimanya, maka si pembeli? tidak berdosa dalam memiliki dan memanfaatkan barang tersebut. Karena bukan keinginan pembeli (korban penipuan), dan yang berdosa adalah pejual. Selama pembeli tidak berniat membeli barang bajakan dan baru mengetahui setelah akad. Sesuai dengan hadits Rasulullah saw.

??? ?? ???? ????? ???????? ??? ???????? ????

Yang artinya : “Diangkat dari umatku melakukan dosa karena keliru, lupa, dan dipaksa”.



Wallahu a’lam

Wassalamu alaikum wr.wb.

Rereferensi :

Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq Minjhaj Tholibin, Imam Nawawi Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Ibnu? Rusyd Minhaj al Muslim, al Jazairi

?

Pewarta: polycapman@yahoo.co.id (irwan)
Copyright © ANTARA 2010