Rades, Tunisia (ANTARA News) - Prancis membutuhkan gol pada babak kedua dari William Gallas untuk meraih hasil imbang 1-1 di Tunisia dalam pertandingan kedua terakhir pemanasan Piala Dunia, Minggu.

Bek tengah Gallas, yang sempat diragukan dapat tampil sebagai pemain pembuka pada Piala Dunia karena luka otot betis, meyakinkan pelatih Raymond Domenech dengan menyundul masuk tendangan bebas Yoann Gourcuff pada menit ke-63 untuk menyelamatkan mantan juara dunia dan juara Eropa itu dari kekalahan, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Tunisia berjuang dengan berani, membuka skor pada menit kelima melalui pemain depan Issam Jemaa, tetapi Prancis, yang masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan sistem baru 4-3-3 yang diperkenalkan saat tim tersebut menang 2-1 atas Kosta Rika, Rabu, meningkat secara bertahap.

Seperti ketika melawan Kosta Rika, pemain depan Thierry Henry duduk di bangku cadangan saat pertandingan dimulai, memberikan ban lengan kepada pemain kiri belakang Patrice Evra, dan masuk lapangan pada babak kedua.

Satu-satunya anggota tim Prancis yang memenangi Piala Dunia 1998, meskipun ia tidak main pada final, Henry yang berusia 32 tahun mengalami musim yang sulit bersama Barcelona dan sekarang berada pada masa senja karirnya.

Masih belum terbiasa dengan sistem baru mereka, dengan hanya satu pemain memegang lini tengah dari biasanya dua, formasi yang lebih defensif 4-2-3-1, Prancis kadang-kadang tampak rapuh di belakang.

Tetapi, mendapatkan kepercayaan diri seiring dengan berlangsungnya pertandingan dan memenangi pertarungan di lini tengah, mereka mengancam dengan tendangan rendah dari tepi area penalti oleh Franck Ribery yang melebar pada menit ke-23 dan kemudian melalui tendangan voli Florent Malouda menjelang jeda pertandingan.

Prancis, yang tersingkir pada babak awal di Euro 2008 dan sejak itu terus membuat fans mereka frustrasi dengan penampilan kurang meyakinkan, masih harus melakukan sesuatu jika mereka ingin memberi dampak bagi Piala Dunia.

Bermain di hadapan 55.000 penonton partisan pada malam yang lemban di luar kota Tunis, mereka berusaha menggiring bola ke depan dan mengesampingkan kehati-hatian, taktik membosankan yang menjadi ciri khas mereka selama beberapa tahun terakhir.

Selanjutnya Prancis akan terbang ke Pulau Reunion di Lautan Hindia untuk melawan China di sana pada Jumat dalam pertandingan pemanasan terakhir mereka menjelang putaran final Piala Dunia, 11 Juni-11 Juli di Afrika Selatan, tempat mereka akan menghadapi tuan rumah, Meksiko dan Uruguay dalam Grup A.
(F005/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010