Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku menjagokan tim tuan rumah Afrika Selatan menang melawan Meksiko dalam laga perdana putaran final Piala Dunia 2010.

Hal itu dikemukakan oleh Presiden usai menyaksikan pertandingan paruh pertama Afrika Selatan vs Meksiko di Hotel Intercontinental Bali, Jumat malam, bersama dengan anggota rombongan resminya.

"Wartawan pegang mana? (Kalau) tuan rumah sama dengan saya, tuan rumah (Afrika Selatan)," kata Presiden saat berdialog dengan para wartawan.

Namun Presiden yang tidak didampingi Ibu Ani dalam acara "nobar" itu tidak menyebutkan prediksinya untuk hasil akhir pertandingan itu.

Presiden pada kesempatan itu juga membahas dianulirnya salah satu gol yang dibuat oleh pemain Meksiko, Carlos Vela.

"Kenapa tidak masuk yang tadi? Andi (Menpora) tolong carikan jawabnya... Kalau pemain kita wasitnya dikejar-kejar (karena menganulir gol)," katanya.

Pada kesempatan itu dengan prihatin Presiden juga mempertanyakan kapan tim nasional Indonesia akan turut bertanding di Piala Dunia.

"Ayo kita kasih semangatlah," katanya.

Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Juru Bicara Kepresidenan Julian A Pasha juga memprediksikan kemenangan tim tuan rumah Afrika Selatan di laga pembuka Piala Dunia 2010.

"Bafana-bafana 2-1," kata Andi. Bafana-bafana adalah julukan bagi tim Afrika Selatan.

Menurut Andi, biasanya tuan rumah selalu menang di laga perdana oleh karena itu ia mendukung tim benua hitam itu.

Sedangkan Julian mendukung Afrika Selatan berdasarkan rekam jejak perjalanan tim itu..

"Saya lihat Afrika Selatan lebih meyakinkan. Meksiko susah payah masuk ke Piala Dunia. Afrika Selatan memiliki rekam jejak yang lebih meyakinkan," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa secara moral dukungan besar publiknya juga sangat berpengaruh.

Malam itu Presiden mengajak rombongan resminya dalam kunjungan kerja ke Bali, 11-13 Juni 2010, untuk "nobar" Piala Dunia.

Namun mengingat acara "nobar" itu dihadiri oleh Presiden seluruh tamu undangan yang terdiri dari para menteri, staf khusus dan pejabat daerah provinsi Bali memilih untuk mengenakan kemeja batik daripada kaos tim unggulan masing-masing laiknya penonton sepakbola pada umumnya.

Sedangkan Presiden Yudhoyono memilih mengenakan jaket kulit warna hitam dan kaos merah.

Acara "nonton bareng" Piala Dunia tersebut bukan pertama kalinya dilakukan oleh Kepala Negara. Pada putaran final Piala Dunia 2006, Presiden juga menggelar "nonton bareng" bersama para menteri dan wartawan.

Pembukaan Piala Dunia 2010 dilakukan di Johannesburg, Afrika Selatan. Putaran final Piala Dunia yang diikuti oleh 32 tim nasional itu disebut-sebut menghabiskan dana Rp65 triliun dan disiarkan oleh 400 jaringan televisi di 208 negara, termasuk Indonesia.

Upacara pembukaan yang dihadiri bapak bangsa Afrika Selatan Nelson Mandela dan dimeriahkan oleh sejumlah artis internasional tersebut mengawali pertandingan antara tim tuan rumah, "bafana bafana" melawan tim Meksiko.(*)
(G003/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010