Mamuju (ANTARA News) - Ribuan warga Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat semakin memadati lokasi tempat munculnya penampakan "kuntilanak" di atas sebuah rumah tak berpenghuni di Jalan Macciranae, Mamuju.

Pemantauan Sabtu malam, sejak adanya informasi penampakan "kuntilanak" yang melayang layang di udara dan hinggap di rumah kosong, waraga setempat hingga warga dari luar kota semakin penasaran ingin melihat langsung munculnya "kuntilanak" yang muncul sekitar pukul 22.00 hingga dinihari waktu setempat.

Haeruddin, salah seorang warga luar kota Mamuju, mengatakan, dirinya bersama dengan teman-temannya sengaja datang ke Mamuju karena penasaran dengan berita yang menghebokan itu.

"Saya jadi penasaran bagaimana model `kuntilanak` itu. Seumur-umurku belum pernah melihat dengan mata kepala sendiri tentang makhluk semacam itu. Selama ini saya hanya melihat peran kuntilanak di layar televisi maupun flim layar lebar," ungkapnya.

"Mahluk itu konon muncul dengan menggendong seorang bayi mungil melayang di atas udara dan hinggap di atas atap seng rumah tak berpenghuni," ungkapnya.

Sebelumnya, Bambang, salah seorang warga lainnya mengatakan, kemunculan kuntilanak tersebut awalnya disaksikan warga dari sebuah rumah kosong yang ditinggal pergi penghuninya di Jalan Maccirannae.

"Warga di sekitar Jalan Maccirannae selalu menyaksikan kuntilanak tersebut keluar dari rumah kosong yang terletak di sekitar hutan nipa, mereka menyaksikan kuntilanak tersebut tampak di atas atap di atas pohon kelapa dekat rumah itu," katanya.

Ia mengatakan, warga sebelumnya tidak memperdulikan penampakan kuntilanak tersebut karena menganggapnya sebagai cerita bohong dan ilusi.

Namun, kata dia, setelah banyak warga yang mengaku pernah melihat mahluk tersebut, maka warga kemudian percaya bahwa kuntilanak itu betul-betul menampakkan diri, kemudian warga lainnya pun antusias bersama-sama ingin menyaksikan penampakan kuntilanak itu.

"Sejak Jumat malam kemarin (1/10) hingga saat ini warga tetap menunggu di lokasi munculnya `kuntilanak`," ucapnya.(*)

(T.KR-ACO/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010