Medan (ANTARA News) - Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Leo Siegers mengatakan, Tentara Nasional Indonesia menghadapi delapan ancaman aktual keamanan negara yang perlu disikapi dengan saksama.

Pada amanat Panglima TNI Laksmana TNI Agus Suhartono dalam HUT TNI ke-65 di Lapangan Udara Medan, Selasa, Pangdam mengatakan, delapan ancaman itu meliputi keamanan di Selat Malaka, terorisme, pelanggaran wilayah perbatasan dan pemantauan pulau-pulau kecil terluar.

Kemudian, ancaman dari berbagai kegiatan ilegal, potensi bencana alam, konflik horizontal dan kelangkaan energi.

Selain itu, TNI juga menghadapi ancaman yang bersifat potensial seperti pemanasan global, pencemaran lingkungan, cyber crime, pandemik, bahkan agresi militer asing.

Untuk menghadapi berbagai ancaman itu, TNI harus membangun mekanisme kerja dan hubungan antar kelembagaan dalam rangka menegakkan kedaulatan serta mempertahankan kedaulatan wilayah NKRI.

TNI juga akan terus melakukan reformasi diri untuk menciptakan TNI yang solid, profesional, modern dan dicintai rakyat yang selama ini dinilai telah berjalan dengan cukup baik.

Bagi TNI, kata Mayjen TNI Leo Siegers, sumbangsih dan partisipasi dalam mewujudkan demokrasi dilaksanakan melalui keikutsertaan dalam mengisi pembangunan nasional.

Untuk merealisasikan niat itu, TNI selalu mengedepankan cara pandang bahwa apa pun yang dilakukan selalu dalam rangka pemberdayaan fungsi institusi dan menganggap instansi tersebut sebagai bagian dari sistem nasional.(*)

I023/S015/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010