Dalam pertemuan yang berlangsung singkat itu, Scot dan Alua membicarakan tentang implementasi Otonomi Khusus (Otsus) di Papua yang telah berjalan selama sembilan tahun.
"Hal terpenting yang Kami bicarakan adalah pelaksanaan Otsus yang telah berjalan selama sembilan tahun menurut kacamata kami (MRP) dan dari sudut pandang pemerintah," katanya dihadapan wartawan di ruang kerja MRP di Kotaraja, Jayapura.
Menurutnya, Dubes AS juga ingin mendengarkan langsung dari MRP sebagai satu-satunya lembaga kultur yang ada di Indonesia mengenai pelaksanaan Otsus selain dari pihak berkompeten lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, Alua juga mengemukakan bahwa sekarang para anggota MRP sedang menunggu Surat Keputusan dari Mendagri terkait masa bhakti yang akan selesai pada akhir bulan ini.
"Kami sedang menunggu SK yang akan diajukan oleh Gubernur Papua terkait status kami selanjutnya," katanya tanpa merinci.
Ketika ditanya wartawan apakah para anggota MRP yang ada sekarang siap untuk diperpanjang masa bhaktinya, Alua menjawab semua tergantung dari pihak yang berkompeten dan perangkat hukum yang berlaku.
"Kita harus mengacu kepada undang-undang yang berlaku terkait MRP dan bagaimana kebijakan yang diambil oleh pihak-pihak yang berkompeten," katanya.
Sebelumnya Scot Marciel telah berkunjung ke salah satu kampus di bilangan Padang Bulan melihat secara langsung salah satu indikator pendidikan yang bergerak di bidang kesehatan.
Dari informasi, Dubes AS juga diagendakan akan bertemu dengan pimpinan daerah di Papua.
(ANT-185/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
