Jakarta (ANTARA News) - EMC, salah satu perusahaan penyimpanan data (storage) terbesar di dunia, menerapkan Backup Recovery System pada produk storagenya dan dikenalkan dalam media interview di Kantor EMC, Menara Standard Chartered Jakarta pada Rabu (6/10).

Menurut Contry Manager EMC di Indonesia, Adi Rusli, Backup Recovery System merupakan sistem canggih yang berfungsi tidak hanya menyimpan data tapi juga memproteksinya dari segala permasalahan bahkan bencana alam.

Teknologi Backup Recovery System merupakan jawaban dari kelemahan teknologi penyimpanan pita kaset magnet (tape) yang tidak efisien, mahal, dan tidak aman.

Banyak kerugian dari penyimpanan pita kaset antara lain kecepatan pita kaset tidak sebanding dengan hard disk, biaya transportasi ke tempat penyimpanan, kualitas tidak akan bertahan lama karena akan dimakan jamur dan penggandaan data dengan kapasitas aslinya tanpa dikompres.

"Para pengguna pita kaset tidak melihat integritas datanya, waktunya dan keamanannya," kata Adi Rusli,

Menurut survey lembaga independen The InfoPro Wave, Backup Recovery merupakan unsur terpenting di dalam sebuah storage disamping unsur teknologi, virtualization, Disaster Recovery, dan Green Storage.

Backup Recovery System dapat memberikan pengguna beberapa keuntungan seperti penyimpanan storage yang lebih aman, tahan lama dan tidak membuang biaya banyak.

"Teknologi ini tidak membutuhkan transportasi untuk membawa data ke tempat penyimpanan karena data langsung dikirim melalui satelit," kata Edwin Abdurahman, Partner Manager EMC.

Salah satu produk storage EMC, Data Domain Global Deduplication Array dapat memindahkan data dengan kecepatan 12.8 TB perjam (3.5 GB /detik) dan kapasitas penyimpanan dapat mencapai 280 TB.

Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010