Banjarmasin (ANTARA News) - Hujan lebat beberapa jam mengguyur "kota seribu sungai" Banjarmasin, membuat sejumlah kawasan permukiman penduduk di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan itu kebanjiran, Kamis.

Padahal guyuran hujan lebat hanya mulai sore hari atau sekitar pukul 16.00 Wita sampai pukul 19.00 Wita, namun kota yang mendapat julukan seribu sungai tersebut tak mampu menampung curah air yang bagaikan ditumpah dari langit itu.

Sebagai contoh jalan arah masuk Komplek Banjar Indah, Jalan A. Yani Km5,5 Banjarmasin, ketinggian air sampai 50 cm karena guyuran hujan lebat sekitar tiga jam.

Oleh karenanya banyak kendaraan bermotor yang terjebak banjir di depan Komplek Banjar Indah tersebut dan membuat suasana lalu lintas jadi semrawut serta macet.

Sementara bagi yang tak mau terjebak banjir, seperti pengendara Vispa terpaksa putar haluan mencari jalan yang relatif aman buat kendaraan bermotor atau minimal ketinggian air tidak merendam motor (mesin).

Sebab setiap motor, kendaraan bermotor roda dua yang terendam air melalui kawasan banjir tersebut, motornya jadi mati dan dikhawatirkan bisa kemasukan air.

Keadaan serupa terlihat pada beberapa ruas jalan dalam kota Banjarmasin, seperti perempatan Jalan Lambung Mangkurat dan Pangeran Samudera, persisnya di depan Hotel Mentari air mengalir deras menuju tempat yang rendah atau saluran ke arah Sungai Martapura.

Begitu pula di pertigaan Jalan Lambung Mangkurat dan Jalan Hasanudin HM atau tepatnya samping Bank BCA air menggenangi ruas jalan tersebut, sehingga membuat pengemudi mobil dan sepeda motor harus hati-hati.

Seorang pengamat kota Banjarmasin, Syaiful, mengatakan, dalam puluhan tahun terakhir, ibukota Kalsel itu sulit terhindar dari banjir bila hujan lebat turun, walau cuma sekitar dua jam.

Berbeda dengan tahun 1960-an, walau hujan lebat turun sampai setengah hari genangan air tak begitu lama serta tidak sampai setengah meter seperti kejadian sekarang dan hal ini nampaknya sudah menjadi penyakit kronis bagi kota Banjarmasin, tutur ayah dari satu anak itu.

Pasalnya dalam puluhan tahun terakhir, baik bangunan pertokoan maupun perumahan kurang memperhatikan keberadaan selokan atau drainase, disamping pengurukan kawasan tangkapan air yang tak terkendali.

Oleh sebab itu, bukan hal aneh, kalau hujan lebat turun cuma sekitar dua jam, apalagi lebih atau sampai beberapa jam, maka sejumlah kawasan kota Banjarmasin jadi kebanjiran. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010