Palangka Raya (ANTARA News) - Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Provinsi Kalimantan Tengah, memfokuskan kegiatan program penanggulangan HIV/AIDS pada dua lokalisasi Wanita Pekerja Seksual (WPS).

"Lokasi yang kami datangi adalah Bukit Sungkai Palangka Raya dan Danau Indah Kabupaten Katingan," kata Koordinator Program HIV/AIDS PKBI Provinsi Kalteng, Djailaninya di Palangka Raya Jumat.

Ia menjelaskan ada beberapa kegiatan yang dilakukan di tempat itu yaitu penyaluran kondom dan lubrikan atau pelumas serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi secara proporsional mengenai bahaya infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS.

Lebih lanjut dijelaskannya, hingga akhir Agustus 2010 telah disalurkan kondom merek sutra yang menyesuaikan dengan selera pelanggan komunitas sebanyak 7008 paket.

Dana yang berhasil dikumpulkan pihak komunitas dalam penjualan kondom senilai Rp11.200.000, sedangkan pelumas yang dibagikan hingga saat ini sebanyak 100 tabung.

Menurutnya, penyaluran kondom di lokasi Bukit Sungkai dan Danau Indah merupakan salah satu upaya PKBI mencegah penyebaran HIV/AIDS.

Untuk WPS di Katingan sudah 100 persen menggunakan kondom, sedangkan Bukit Sungkai belum mencapai 100 persen, ujarnya.

Semua itu berkat dukungan camat dan tokoh masyarakat di sekitar lokasi tersebut, yang mendukung kegiatan PKBI dengan cara mewajibkan pelanggan menggunakannya.

Dikemukakannya, penyaluran pelumas berguna untuk mencegah timbulnya IMS di kalangan anak asuh.

Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan PKBI dengan 294 anak asuh di dua lokasi tersebut, masih banyak yang menggunakan pelembab pengganti pelumas.

Padahal, tindakan tersebut justru meningkatkan resiko terjangkit IMS bagi wanita, tuturnya.

Ia mengakui, kegiatan program HIV/AIDS mengalami beberapa kendala, diantaranya adalah perpindahan WPS dalam kelompok yang rata-rata terjadi dua bulan sekali.

Kemudian belum kompaknya anggota WPS dalam menghadapi persoalan yang muncul dan masih rendahnya pengetahuan anak asuh dan pelanggan mengenai kondom, IMS dan HIV/AIDS.

"Khusus di Danau Indah, hingga saat ini belum memiliki tempat layanan kesehatan reproduksi dan yang bisa dilakukan Puskesmas setempat dengan memanfaatkan rumah RT 06 Desa Hampalit," katanya.

Untuk itu, PKBI mengharapkan adanya kerjasama dari semua instansi yang terlibat dalam membantu mengatasi hambatan yang dihadapi di lapangan.  (ANT-221/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010