Palembang (ANTARA News) - Kepala Bapedda Kota Palembang, Faisyar mengatakan pengolahan air limbah rumah tangga dalam waktu dekat segera dilaksanakan.

Saat ini, tim sedang menyiapkan rencana induk investasi air limbah yang didanai pemerintah Australia melalui Ausaid, katanya, di Palembang, Selasa.

Menurut dia, program pengolahan air limbah rumah tangga tersebut dilaksanakan Indonesian Infrastructure Initiative (Indii) dengan dukungan tim ahli dari Ausaid.

Pihaknya menargetkan rencana induk bisa segera direalisasikan sehingga Tahun 2011 pembangunan fisik mulai dilaksanakan, tambahnya.

Ia mengatakan, banyak hal yang dibahas dalam perencanaan induk program pengolahan air limbah rumah tangga tersebut.

Mulai dari penentuan lokasi dan sistem yang akan digunakan dalam mengolah air limbah itu, katanya.

Dia menjelaskan, Palembang berbeda dengan daerah lain yang telah menerapkan sistem pengolahan air limbah.

Lahan yang merata rendah tentunya harus membuat sistem aliran air limbah khusus sehingga pengolahan bisa bekerja optimal, ujarnya.

Faisyar menambahkan, masukan dari berbagai pihak sangat mereka harapkan untuk pelaksanaan program tersebut.

Dengan harapan program pengolahan air limbah rumah tangga bisa terealisasi dengan hasil yang optimal, tambah dia.

Sebelumnya ketika pertemuan Penjelasan Awal dan Diskusi Penyusunan Master Plan Air Limbah Kota Palembang, Yan Haryadi dari Indii mengatakan, program pengolahan air limbah rumah tangga merupakan bagian dari percepatan pembangunan sanitasi permukiman yang dilaksanakan secara nasional.

Khusus untuk pengolah air limbah rumah tangga dan sanitasi ini pemerintah Australia menghibahkan dana sebesar 60,5 juta dolar Amerika Serikat, katanya.

Dia menambahkan, tidak semua kota di Indonesia yang menjadi sasaran program tersebut tetapi hanya delapan kota saja yaitu Batam, Pekanbaru, Palembang, Bandar Lampung, Bogor, Cimahi, Surabaya dan Makassar.

Khusus untuk penugasan dua orang tenaga ahli dari Ausaid dibagi berdasarkan wilayah kerja, seperti Batam dan Palembang serta Lampung termasuk satu kawasan, tambah dia. (ANT-037/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010