Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Australia menyelesaikan pembangunan instalasi pengolahan air limbah di Palembang guna meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi yang lebih baik.

Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Basuki Hadimuljono pada Kamis meninjau instalasi pengolahan air limbah baru di Palembang.

Proyek senilai Rp1,6 triliun yang didanai oleh Indonesia dan Australia itu akan menyediakan 8.000 sambungan rumah dan memberikan manfaat bagi 40.000 orang pada tahap awal.

Setelah tahap selanjutnya selesai, 21.700 sambungan rumah akan dibuat dan memberikan manfaat bagi 100.000 orang, kata Kedutaan Australia dalam keterangan tertulis pada Kamis.

"Kami sangat senang menyampaikan bahwa pembangunan instalasi pengolahan air limbah telah berjalan dengan baik sejak dimulai pada November 2020, dan saat ini telah selesai," kata Williams.

Baca juga: Museum di Indonesia disarankan libatkan anak muda tarik pengunjung

"Ini adalah pencapaian yang luar biasa. Akses terhadap sanitasi yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Palembang dan akan membantu memperbaiki lingkungan sekitar," sambungnya.

Proyek sanitasi tersebut dipimpin oleh Pemerintah Kota Palembang melalui tahap perencanaan, pembiayaan, dan konstruksi, dan akan terus dikelola dan dipelihara oleh Pemerintah Kota.

Proyek tersebut disebut menghadirkan sistem sanitasi modern yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Williams mengatakan penyelesaian proyek ini mencerminkan kemitraan yang kuat antara pemerintah Australia, pemerintah Indonesia, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dan pemerintah Kota Palembang.

Dia mengapresiasi semua pihak yang terlibat selama tiga tahun terakhir ini karena telah mewujudkan pembangunan infrastruktur sanitasi modern bagi masyarakat.

Baca juga: Pengaturan tentang hak cipta harus sangat jelas dan transparan

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023