Kandangan, Kalsel (ANTARA News) - Warga Kandangan, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, siaga menghadapi kemungkinan terjadi bencana banjir, karena luapan Sungai Amandit.

Dalam suasana siaga bencana banjir tersebut, hampir semua warga "kota dodol" Kandangan (135 Km utara Banjarmasin) itu, tidak tidur semalam suntuk, Senin malam, demikian dilaporkan, Selasa.

"Kami terpaksa tidak tidur hampir semalam suntuk, berkemas-kemas sebagai antisipasi kemungkinan makin tingginya luapan air Sungai Amandit," ujar Nordiah, warga kampung Pandai Kandangan.

"Bahkan banyak warga yang terpaksa meninggalkan rumahnya mengungsi ke tempat yang dianggap aman, guna menghindari kemungkinan bencana," tambah Asti, warga Karang Jawa kota dodol tersebut kepada ANTARA Banjarmasin.

Seperti Kantor Koramil Kecamatan Padang Batung diramaikan pengungsi, karena kawasan tersebut agak tinggi dan dianggap relatif aman dari bencana banjir, ungkap ibu dari satu anak itu.

Pasalnya luapan air Sungai Amandit yang membelah kota dodol Kandangan sudah merendam sebagian lantai rumah penduduk pada sejumlah kawasan di wilayah Kandangan.

Ketinggian air pada beberapa ruas jalan di wilayah yang mendapat julukan kota dodol tersebut sampai sepinggang orang dewasa atau sekitar 75 cm.

Luapan air Sungai Amandit itu baru agak mereda, mulai menjelang subuh Selasa atau sekitar pukul 04.00 Wita, namun sejumlah pengungsi belum berani pulang ke rumahnya, demikian Asti.

Akibat terjangan banjir dari luapan Sungai Amandit tersebut, sebanyak delapan rumah penduduk di daerah hulu sungai itu hanyut, namun tidak menimbulkan korban jiwa.

Meluapnya air Sungai Amandit itu karena guyuran hujan lebat hampir sehari suntuk Senin di kawasan Pegunungan Meratus yang merupakan daerah hulu sungai-sungai di Kalsel.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010