Ngamprah (ANTARA News) - Bantuan gempa tahap II bagi warga Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jabar, yang jumlahnya mencapai Rp40 miliar diperkirakan akan cair pada November 2010.

Tehnis pencairan akan dilakukan dengan menggunakan jasa fasilitator yang ada di tiap kecamatan yang terkena gempa beberapa waktu lalu, kata Penanggungjawab Operasional Bantuan Gempa KBB Dani Taufik kepada wartawan, Selasa.

Menurutnya, di setiap kecamatan rata-rata ada lima fasilitator yang bertugas untuk melakukan validasi data yang diajukan ke provinsi.

"Nominal uang yang dicairkan untuk korban gempa tahap II mencapai Rp 40,978 miliar. Bagi korban yang rumahnya mengalami kerusakan sedang dan berat. Jumlahnya sebanyak 2.982, yang terdiri dari 1.311 rusak sedang, dan yang rusak berat 1.671 kepala keluarga," kata Dani.

Menurut Dani, bantuan tahap II ini akan diberikan kepada mereka yang menjadi korban di 14 kecamatan di KBB. Selain itu, untuk bantuan dengan kerusakan ringan, sebesar Rp1 juta juga rencananya akan segera dicairkan. Dana bantuan bagi kerusakan ringan berasal dari APBD Kabupaten Bandung Barat sebesar Rp4,892 miliar.

Sementara itu, Ketua LSM Gerakan Masyarakat Demi Tercapainya Keadilan dan Kesejahteraan (Kritis) Rukmana mengatakan, jika korban gempa di KBB sudah sejak lama meminta agar Pemkab Bandung Barat segera mencairkan bantuan tahap II.

Para korban kesal karena sudah hampir satu tahun sejak gempa terjadi, bantuan belum juga cair.

"Akibat dari belum cairnya bantuan itu, para anggota pokmas mulai tak nyaman dengan terus mendapat desakan dari para korban gempa yang diwakilinya. Korban gempa meminta pokmas membantu mendesak Pemkab Bandung Barat mencairkan dana bantuan yang menjadi haknya," kata Rukama.

Penyebab kuatnya desakan masyarakat korban gempa itu karena warga lainnya sudah mendapat bantuan yang dikucurkan pemerintah pusat dan provinsi. Akibatnya timbul kecemburuan korban gempa lainnya yang sudah hampir setahun menunggu di tengah ketidakpastian.

"Kita pun banyak menerima keluhan dari anggota pokmas yang mendapat tugas mengawal pencarian bantuan. Para anggota pokmas yang berada di desa-desa resah karena terus ditanya kapan pencairan tahap kedua," ujarnya. (ANT-215/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010