Jakarta (ANTARA News) - Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dan salah satu negara yang peduli HAM, mendirikan Pusat Hak Asasi Manusia untuk kawasan Asia Tenggara di Jakarta dengan nama Yayasan Pengembangan Hak Asasi Manusia untuk ASEAN (HRRCA).

Lembaga tersebut diresmikan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, di Jakarta, Selasa.

Beberapa pejabat tinggi dan Duta Besar dari Amerika Serikat (AS), Kanada, Norwegia, Slovakia, Austria, Spanyol, Maroko, serta Uni Eropa hadir pada peresmian itu.

Perwakilan Komisi Tinggi PBB untuk HAM, Homayoun Alizadeh, dan Perwakilan Indonesia untuk Komisi HAM antar Pemerintah ASEAN (AICHR), Rafendi Jamin, juga hadir untuk mendukung pendirian lembaga tersebut.

Fungsi lembaga ini adalah untuk membantu AICHR dalam memfokuskan riset, pembentukan kualitas, pelatihan serta pendidikan di bidang HAM bagi seluruh penjuru Asia Tenggara.

"Kami sangat menyambut pendirian HRRCA di Indonesia sebagai kemajuan, perlindungan dan pelayanan Hak Asasi Manusia di kawasan ASEAN sebagai kontribusi dukungan HAM bagi seluruh masyarakat," ujar Patrialis.

Menurut Patrialis, keterbukan, perlindungan, serta pengenalan HAM bagi masyarakat Indonesia amat penting, dan hal tersebut besar pengaruhnya bagi kebebasan HAM di Asia Tenggara.

Selain itu, Rafendi Djamin mengatakan persoalan HAM di ASEAN amat berat jika tidak didukung oleh lembaga baik dari pemerintah maupun non-pemerintah yang peduli mengenai kemajuan HAM.

"Dengan ini, HRRCA akan menyediakan saran yang dibutuhkan bagi perkembangan AICHR untuk mendorong kinerja lembaga tersebut yang mengenalkan bidang HAM di kawasan Asia Tenggara," ujar Rafendi.

Direktur Pendiri HRRCA, Marzuki Darusman, mengatakan lembaga ini bersifat non-kepemerintahan yang bebas dan mengkaji HAM dengan bekerja sama kepada beberapa lembaga pendidikan di Indonesia seperti Universitas Indonesia serta Universitas Islam Indonesia.

Ketika ditanya mengenai dana bantuan asing yang membiayai HRRCA, Marzuki mengatakan bahwa tidak akan ada intervensi kepentingan politik asing pada kegiatan lembaga yang mengedepankan persoalan HAM itu.

Menurutnya, HRRCA lebih kepada studi mengenai peranan Indonesia pada HAM di Asia Tenggara serta penelitian yang akan mendukung kegiatan AICHR di ASEAN.

Pada Senin, HRRCA telah mengadakan diskusi mengenai peranan Indonesia pada HAM di Asia Tenggara. Diskusi tersebut membahas perkembangan dan isu HAM di Indonesia dan pengaruhnya pada ASEAN, kerja sama dan penelitian HAM dengan perspektif regional, peluang dan tantangan HAM di Asia Tenggara serta peranan dan harapan Indonesia pada ASEAN mengenai HAM.(*)
(T.KR-BPY/A033/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010