Milan (ANTARA News) - Ternyatanya kapten Inter Milan Javier Zanetti masih oke dengan menjadi pencetak gol tertua dalam Liga Champions saat tim juara bertahan mengalahkan 10 pemain Tottenham 4-3 di San Siro, Rabu.

Ini sungguh seperti dongeng dua babak saat Inter unggul 4-0 sebelum jeda pertandingan sementara Gareth Bale mencetak hatrik pada babak kedua, sebagaimana dikutip dari AFP.

Samuel Eto`o mencetak dua gol dan Dejan Stankovic menambahkan gol keempat, semuanya sebelum turun minum, sebelum permainan solo Bale yang cemerlang sementara kiper Spurs Heurelho Gomes diusir dari lapangan saat pertandingan baru delapan menit.

Inter sekarang memimpin Grup A dengan unggul tiga poin dari tim asuhan Harry Redknapp menjelang pertemuan kedua tim di White Hart Lane dua pekan mendatang.

Bale menunjukkan kekecewaannya pada penampilan Spurs di babak pertama tetapi mengatakan mereka akan belajar dari kesalahan mereka.

"Kami ceroboh pada babak pertama, kami tidak begitu yakin dengan apa yang terjadi," katanya.

"Tidak banyak yang harus dipikirkan dengan gol-gol itu, kami hanya ingin bangkit dalam pertandingan tersebut.

"Banyak hal positif yang dapat diambil dari babak kedua, kami mempertahankan bola dengan baik. Tetapi kami sangat kecewa kalah dalam pertandingan tersebut."

Redknapp mengatakan ia lega karena timnya tidak dibabat. "Saya kecewa berat, saya rasa kami mengawali pertandingan dengan ceroboh, kami tidak memulai seperti saya inginkan," katanya.

"Semuanya yang berpeluang buruk menjadi buruk, itu mengakibatkan bencana. Saat jeda pertandingan saya katakan kepada para pemain bahwa kalian bermain demi harga diri, kalian harus memastikan tidak keluar dipermalukan dengan skor yang gila.

"Kami lebih baik pada babak kedua, kami terus membuat mereka berusaha, kami mengancam ketika bola kami melebar. "(Aaron) Lennon adalah ancaman dan Bale juga, saya kira kami cukup kuat. Kami mampu membuat pemain melebar. Kami tidak mendapat ganjaran poin tetapi kami berhasil dalam hal harga diri."

Pelatih Inter Rafael Benitez mengkritik penampilan timnya pada babak kedua.

"Pada babak pertama kami bermain sangat baik tetapi pada babak kedua kami agak terlalu santai, kami terlalu banyak melakukan kesalahan, mereka bermain bagus dalam serangan balik tetapi kami bermain untuk mereka," katanya.

"Kami tahu sebelumnya (Bale) itu adalah pemain yang bagus dan kami tahu itu sekarang. Kami bermain sangat baik tetapi kami memberi mereka terlalu banyak ruang, kami terlalu banyak melakukan kesalahan."

Namun, itu adalah hari ketika pelajaran Liga Champions bagi Spurs benar-benar dimulai karena mereka harus membayar setiap kesalahan yang mereka lakukan dalam 45 menit pertama yang membawa bencana.

Pertandingan tersebut berakhir dalam seperempat jam saat Spurs tertinggal 3-0 dan berkurang menjadi 10 pemain.

Mimpi buruk tim asal Inggris itu diawali pada menit kedua saat Alan Hutton ditarik ke dalam oleh Coutinho yang mengumpan Eto`o untuk meluncurkan Zanetti ke ruang yang dkosongkan Hutton, kapten Inter tersebut menyarangkan bola dengan percaya diri.

Dan pada menit kedelapan, pekerjaan Spurs hampir tidak mungkin tercapai saat Benoit Assou-Ekotto menyerbu tiba-tiba, yang membuat Jonathan Biabiany berlari di belakang dia menuju umpan Wesley Sneijder.

Gomes muncul untuk menghalangi pemain asal Prancis itu tetapi terjatuh menimpanya saat ia memotong pemain asal Brazil tersebut.

Assou-Ekotto sekarang telah kembali ke posisi defensif, dan ketika hukuman penalti tidak perlu dipertanyakan, kartu merah bagi Gomes tampaknya merupakan pukulan ganda.

Redknapp menarik "playmaker"-nya Luca Modric untuk memasukkan kiper cadangan Carlo Cudicini dan tugas pertama pemain Italia itu adalah menangkap tendangan dari titik penalti Eto`o` keluar dari jaring pada menit ke-11.

Spurs kemasukan lagi pada menit ke-14 saat pertahanan mereka tercerai berai ketika Dejan Stankovic menembak ke gawang dari tepi area penalti setelah permainan bagus Maicon dan Eto`o.

Masalah Spurs ada dalam pertahanan dan Coutinho menyelipkan bola kepada Eto`o pada menit ke-35 di antara pengamatan bek tengah William Gallas dan Sebastian Bassong dan meskipun Cudicini berhasil menyentuh, tetapi bola masih menyentuh jaring.

Cudicini akhirnya melakukan penyelamatan, bahkan dua kali, di gawangnya, keduanya dari usaha Maicon.

Redknapp pasti melakukan sesuatu untuk memotivasi timnya saat jeda pertandingan karena Bale mencetak gol pada malam itu tujuh menit setelah pertandingan dimulai lagi.
(ANT/A024)
 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010