Gunung Kidul (ANTARA News) - Polisi dari Australian Federal Police turun tangan memeriksa lokasi penyeberangan 73 imigran gelap asal Iran dan Afghanistan di Pantai Gesing, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang diduga akan menuju Australia.

"Dua orang dari Polisi Australia (Australian Federal Police/AFP) bekerja sama dengan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) melakukan pemeriksaan lokasi atau tempat penyeberangan para imigran gelap di Pantai Gesing," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Gunung Kidul AKP Widy Saputra, di Wonosari, Kamis.

Ia mengatakan pemeriksaan terhadap lokasi tersebut untuk menggali informasi, terkait dugaan penyelundupan orang yang sudah terencana, dan melibatkan sindikat international.

"Kami dari pihak kepolisian saling berbagi informasi lintas Kepolisian Resor sampai ke Mabes Polri, begitu pula dengan kepolisian dari luar negeri, termasuk AFP yang saat ini sedang melakukan pengembangan kasus imigran gelap yang diduga akan menyeberang ke Australia melalui Pantai Gesing tersebut," katanya.

Menurut dia, pihak kepolisian bekerja sama untuk saling memberi informasi mengenai orang-orang yang harus diselidiki, dan ternyata kelima orang yang sedang ditahan Polres Gunung Kidul karena terlibat dalam upaya penyeberangan imigran gelap asal Iran dan Afghanistan itu, sudah menjadi target operasi AFP sejak lama.

"Lima tersangka yang membantu menyeberangkan imigran gelap, dan saat ini berada di tahanan Polres Gunung Kidul ternyata sudah menjadi target operasi AFP sejak lama," katanya.

Lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu adalah Yan warga Bogor, Jawa Barat, yang diketahui sebagai pengendali penyeberangan, Tugimin warga Gunung Kidul sebagai nelayan yang menyeberangkan para imigran gelap tersebut, dan Joko, Sukatlan serta Suwadi warga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang bertugas melakukan negosiasi tarif jasa penyeberangan dengan nelayan Gunung Kidul.

"Nahkoda kapal utama yang digunakan untuk menyeberangkan para imigran gelap itu, melarikan diri dan belum tertangkap," katanya. (ANT-160/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010