Meskipun China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia, China tetap menjadi pasar berkembang dengan ketidakpastian ekonomi, kebijakan, dan peraturan
Hong Kong (ANTARA) - China meningkatkan upaya untuk menenangkan kegelisahan investor setelah kejatuhan pasar pada minggu ini dengan memberi tahu pialang asing untuk tidak "menginterpretasi berlebihan" regulasinya yang terbaru, mendorong pasar rebound pada hari Kamis.

Media pemerintah China turut bergabung menyatakan bahwa aset berdenominasi yuan di China masih menarik dan kepanikan di pasar jangka pendek tidak mencerminkan nilai jangka panjang.

Saham China mengalami hari terbaiknya dalam dua bulan pada hari Kamis. Indeks saham unggulan CSI300 melonjak 1,9 persen dan Indeks Komposit Shanghai naik 1,5 persen, tetapi untuk minggu ini, indeks masih turun masing-masing 4,7 persen dan 3,9 persen.

Indeks papan pengembangan Shenzhen, ChiNext melonjak 5,3 persen, menutup hampir semua kerugian pada minggu ini.

Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong berakhir naik 3,3 persen Kamis, menyusutkan kerugian minggu ini menjadi 3,7 persen. Indeks Hang Seng Tech, yang menjadi target aksi jual besar-besaran pada awal pekan ini, melonjak 8 persen, tetapi masih turun 4,3 persen untuk minggu ini.

Keuntungan datang setelah regulator sekuritas pada Rabu malam mengadakan pertemuan dengan eksekutif bank investasi global terkemuka dengan tujuan untuk menenangkan pasar keuangan, orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.

Pertemuan itu menambah upaya resmi untuk menopang kepercayaan investor, yang telah dirusak oleh tindakan regulasi Beijing yang melanda perusahaan-perusahaan di sektor les privat senilai 120 miliar dolar dan raksasa teknologi.

"Ini lebih untuk menenangkan pasar untuk mengisolasi industri pendidikan dan tidak menafsirkannya secara berlebihan," kata salah satu orang yang mengetahui pertemuan yang diadakan oleh wakil ketua Komisi Pengaturan Sekuritas China (CSRC) Fang Xinghai.

Pada pertemuan tersebut, Fang mengatakan kepada para bankir bahwa kebijakan resmi akan diluncurkan lebih mantap untuk menghindari volatilitas tajam di pasar, kata orang lain, dan untuk menambahkan Fang juga mengindikasikan tindakan keras itu tidak ditujukan untuk memisahkan pasar keuangan Tiongkok dengan AS.

Eksekutif dari bank investasi anara lain dari Credit Suisse, Goldman Sachs, JPMorgan dan UBS, menghadiri pertemuan tersebut, kata beberapa sumber yang menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Regulator hanya mengundang pialang asing dengan lisensi yang ada untuk beroperasi di negara itu, kata orang terpisah yang mengetahui pertemuan tersebut.

CSRC tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters. Perwakilan dari Credit Suisse, Goldman, JPMorgan, dan UBS menolak berkomentar. Bloomberg pertama kali melaporkan pertemuan itu pada hari Rabu.

"Peristiwa baru-baru ini pasti berdampak negatif pada sentimen investor global terhadap China. Jadi risikonya adalah apakah uang jangka panjang juga akan keluar dari China," kata Wang Qi, CEO di fund manager MegaTrust Investment (HK).

"Mengenai aliran modal asing, yang terjadi akhir-akhir ini sebagian besar didorong oleh hot money dari hedge fund ... kami menyambut baik setiap langkah pemerintah China untuk meningkatkan transparansi dan membangun kembali kepercayaan investor."

Risiko regulasi

Pertemuan CSRC mengikuti aksi jual besar-besaran saham perusahaan China minggu ini setelah investor ketakutan oleh peraturan Beijing yang melarang les privat untuk mencari keuntungan dari mata pelajaran inti sekolah.

Aturan baru untuk perusahaan pendidikan swasta mengikuti kampanye antimonopoli China terhadap raksasa teknologi dan peraturan baru untuk perusahaan dalam negeri yang ingin mendaftar di bursa luar negeri.

Qian Wang, kepala ekonom Asia-Pasifik Vanguard Group, mengatakan bahwa wajar bagi investor global untuk menghadapi risiko peraturan yang lebih tinggi ketika harus berinvestasi di China.

"Meskipun China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia, China tetap menjadi pasar berkembang dengan ketidakpastian ekonomi, kebijakan, dan peraturan," kata Wang. Jika investor mencari pengembalian yang lebih tinggi, "Anda harus menanggung risiko yang lebih tinggi, itu wajar", katanya.

Beijing meningkatkan upaya untuk menenangkan kegelisahan investor selama beberapa hari terakhir di tengah kekhawatiran bahwa aksi jual tajam dalam ekuitas dapat memiliki efek limpahan ke kelas aset lainnya, termasuk obligasi dan valuta asing.

China Daily yang didukung negara mengatakan Beijing tetap mendukung perusahaan domestik yang ingin terdaftar di bursa luar negeri dan bahwa regulator akan segera mengungkap lebih banyak langkah untuk lebih membuka pasar modal bagi entitas asing.

Baca juga: Saham China dibuka melonjak, bangkit dari kerugian 3 sesi sebelumnya

Baca juga: Saham Shanghai turun sedikit setelah media pemerintah desak ketenangan


Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021