Jakarta (ANTARA) - Sal Priadi mengaku masih tak menyangka dirinya melakukan debut akting di film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" yang tak lama lagi akan tayang perdana di Locarno Film Festival dan Toronto International Film Festival 2021.

"Gimana ya, gue bahkan masih inget sampe hari ini kalau ada kegiatan tentang film 'Seperti Dendam, Harus Dibayar Tuntas' deg-deg-annya sama seperti waktu pertama kali dapat tawaran," kata Sal Priadi dalam jumpa pers daring di Jakarta, Jumat.

Baca juga: "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" berkompetisi di Locarno

Sal Priadi menambahkan, dirinya tak pernah membayangkan bahwa debut aktingnya langsung ditonton oleh penonton internasional.

Pria yang mengawali kariernya sebagai penyanyi dan penulis lagu ini kemudian menceritakan momen saat dirinya menghabiskan waktu di lokasi syuting bersama aktor-aktor lain.

"Di hadapan orang-orang yang hebat itu, kalo bisa gue keluar dari keluar dari ruangan itu deh. Deg-deg-an banget, tapi seru banget," tutur Sal Priadi.

Dalam debut aktingnya di film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas", Sal Priadi beradu peran dengan aktor-aktor kawakan seperti Marthino Lio, Ladya Cheryl, Reza Rahadian, dan Ratu Felisha.

Sal Priadi memerankan tokoh Tokek, sahabat Ajo Kawir yang diperankan oleh Marthino Lio. Tokek diceritakan sebagai sosok sahabat yang selalu setia menemani Ajo dalam segala situasi.

"(Tokek) besar bersama Ajo. Dia selalu merasa bersalah karena permasalahan hidup Ajo Kawir. Jadi dia selalu merasa (masalah) itu karena dia," terang Sal Priadi.

Sal Priadi kemudian menceritakan tantangan yang ia rasakan selama memerankan karakter Tokok dalam film debutnya itu.

"Yang paling terasa adalah gue haru kenalan dan mengakrabi dunia kerja dan dunia filmnya sih. Tapi gue bersyukur karena teman-teman Palari Films dan semua treatment yang ada bener-bener membantu prosesnya," kata Sal Priadi.

Dalam menyiasati rasa gugup saat syuting, Sal Priadi menceritakan ia punya cara sendiri yaitu dengan membuat dirinya measa lelah.

"Yang jelas pagi-pagi gue lari-larian dulu di kamar supaya capek, supaya enggak ada lagi tenaga yang bikin deg-degannya semakin kuat," ujarnya.

"Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" adalah sebuah film adaptasi dari novel karya Eka Kurniawan dan digarap oleh sutradara Edwin yang mengerjakan film Aruna dan Lidahnya.

Meski belum tayang di Indonesia, film ini sudah diboyong ke dua festival film bergengsi, yaitu Toronto International Film Festival kategori Contemporary World Cinema pada 9 September hingga 18 September 2021 dan Locarno Film Festival 2021 pada 8 Agustus hingga 10 Agustus 2021.


Baca juga: "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" tayang di TIFF 2021

Baca juga: Alasan sutradara garap novel karya Eka Kurniawan jadi film

Baca juga: Ratu Felisha kembali ke layar lebar, perankan Jelita yang misterius

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021