Makassar (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden, HM Jusuf Kalla, menilai perlu banyak pertimbangan untuk memberikan gelar Pahlawan Nasional bagi mantan Presiden Republik Indonesia HM Soeharto.

"Semua pemimpin di negeri ini mempunyai kelebihan dan juga punya kekurangan dalam menjalankan pemerintahan. Hal inilah yang harus menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk menjadikannya sebagai pahlawan nasional," tuturnya, di Makassar, Sabtu.

Ia mengatakan, mantan pemimpin negeri ini, seperti Soekarno pun ditetapkan sebagai pahlawan nasional karena berbagai pertimbangan, baik dari segi keberhasilan maupun kekurangannya.

Gelar pahlawan nasional ini, kata dia, diberikan dengan tujuan agar masyarakat dan generasi mendatang bisa mengenang jasa dan kontribusinya bagi Indonesia.

"Jika alasan untuk memberikan gelar adalah agar bisa dikenang, mantan Presiden Soeharto pun sudah memiliki gelar Bapak Pembangunan yang telah diingat oleh masyarakat," imbuhnya.

Ia menilai, gelar sebagai Bapak Pembangunan tentunya tidak akan mengurangi harkat dan martabatnya sebagai orang yang memiliki jasa bagi pembangunan di Indonesia.

"Jadi, rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Pak Harto tersebut merupakan hal yang wajar mengingat kontribusi yang diberikan Soeharto pada masa pemerintahannya," tandasnya.

Namun, lanjutnya, pemerintah juga harus mempertimbangkan segala sesuatunya secara logis, khususnya situasi pro dan kontra yang muncul dari kalangan masyarakat terkait rencana ini.(*)

(ANT-103/F003/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010