Sleman (ANTARA News) - Guguran lava lama Gunung Merapi sejak Minggu (23/10) malam meningkat tajam dan menimbulkan suara reruntuhan yang cukup keras.

"Sejak sekitar pukul 21.00 WIB memang guguran lava lama Merapi meningkat cukup tajam dan beberapa kali sampai terdengar dari pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM)," kata petugas di Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) di Kaliurang, Sleman, Minggu malam.

Menurut dia, secara visual guguran lava lama Gunung Merapi tersebut memang tidak nampak karena selain malam hari juga karena kondisi di puncak saat ini sedang berkabut.

"Namun suara guguran lava lama tersebut terdengar jelas dan frekuensinya dapat dikatakan cukup sering," katanya.

Ia mengatakan, karena cuaca yang gelap tersebut dirinya juga belum dapat memastikan arah dari guguran lava lama tersebut.

"Mungkin juga bisa ke arah selatan atau juga bisa ke arah barat," katanya.

Triono mengatakan, di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta malam ini juga sedang digelar rapat yang dipimpin langsung Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Badan Geologi Surono.

"Memang benar saat ini sedang dilangsungkan rapat di jajaran BPPTK Yogyakarta terkait dengan peningkatan aktivitas Gunung Merapi ini," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya juga tidak dapat memastikan apakah rapat di BPPTK Yogyakarta tersebut terkait dengan kemungkinan naiknya status Gunung Merapi dari Siaga ke Awas.

"Saya tidak tahu persis apakah rapat itu terkait dengan akan naiknya status Gunung Merapi dari Siaga ke Awas, mungkin iya mungkin juga tidak karena sampai saat ini belum ada informasi lengkap," katanya. (ANT/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010