Kendari (ANTARA News) - Sejumlah pengrajin gembol dan pot bunga di kawasan pusat pengrajin, Kelurahan Wuawua, Kota Kendari, meminta pemerintah daerah memberi bantuan modal, untuk memperbesar usaha mereka.

"Kami butuh pinjaman untuk menambah modal kerja, kurang lebih Rp10 juta untuk memperluas usaha," kata pengrajin gembol, Furqan di Kendari, Senin.

Dia mengaku usaha yang ditekuni sejak 12 tahun lalu ini, telah memberi keuntungan yang memadai, sehingga menjadi sumber penghasilan dan bisa menyekolahkan tiga anaknya sampai di pascasarjana.

"Pemerintah bisa melakukan studi kelayakan usaha, sebelum kami dipinjami," ujar ayah beranak empat ini.

Permintaan yang sama dikatakan pengrajin pot bunga di Jalan Achmad Dahlan, Lina, yang mengharap pinjaman lunak dari pemerintah.

Lina mengaku keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha ini, rata-rata Rp3 juta perbulan atau 20 persen dari modal kerjanya.

"Saya bersedia meminjam dana bergulir dari pemerintahan dengan membayar bunga sampai sepuluh persen," ucapnya.

Ia mengatakan pihaknya belum pernah mendapat pinjaman lunak dari pemerintah, karena tidak memperoleh informasi adanya bantuan itu. Sementara untuk meminjam di bank, dirinya kesulitan memenuhi persyaratan, yang ditetapkan pihak perbankan.

Ketua Komisi IV DPRD Sulawesi Tenggara, Yaudu Salam, menilai perhatian pemerintah daerah masih relatif kecil dibandingkan kebutuhan pengrajin, baik aspek pendanaan maupun pemasaran hasil.

"Akibatnya, usaha kerajinan tangan sulit berkembang dan banyak potensi alam kita yang belum dikelola warga setempat," ujarnya.

Ia menyarankan pemerintah daerah membuka informasi yang merata kepada pengrajin, terkait adanya bantuan usaha mikro dan menyalurkan bantuan tepat sasaran. (ANT-178/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010