Jakarta (ANTARA News) - Ekspor furnitur dan kerajinan selama tahun 2010 diproyeksikan mencapai 2,6 miliar dolar AS dan dalam tiga tahun naik sampai tiga miliar dolar AS.

"Dengan kondisi yang ada sekarang, kata Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Ambar Tjahyono, di Jakarta, Selasa, sampai akhir tahun ekspor bisa 2,6 miliar dolar saja sudah bagus.

"Pada Oktober kita tidak bisa mengoptimalkan penjualan untuk keperluan Natal."

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang sudah diolah Asmindo, nilai total ekspor furnitur dan kerajinan selama Januari-Juli 2010 mencapai 1,7 miliar dolar AS atau naik 20,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Nilai ekspor furnitur selama Januari-Juli 2010 mencapai 1,3 miliar dolar dengan dominasi produk furnitur berbahan dasar kayu.

Ambar berharap ekspor furnitur dan kerajinan yang sempat turun karena dampak krisis finansial global tahun ini bisa kembali naik setidaknya sampai setara dengan nilai ekspor tahun 2008 yang mencapai 2,6 miliar dolar dan terus naik pada tahun-tahun selanjutnya.

Sebagai asosiasi yang menaungi pelaku usaha furnitur dan kerajinan, ia menjelaskan, Asmindo akan menjalankan strategi khusus untuk menjaring pembeli dan memperluas pasar ekspor.

Menurut dia, dengan dukungan pemerintah, Asmindo akan menyelenggarakan pameran furnitur dan kerajinan internasional untuk menarik pembeli.

Tahun 2011, kata dia, pihaknya akan menyelenggarakan dua kali pameran internasional masing-masing pada bulan Maret dan September.

"Kami akan mempersiapkannya secara matang supaya efektif menarik pembeli. Kami bahwa akan merekrut 60 duta Asmindo di 60 negara yang nantinya masing-masing harus membawa minimal 30 pembeli potensial dari masing-masing negara," katanya.

Ia menambahkan ajang pameran internasional di dalam maupun luar negeri sangat efektif untuk menjaring pembeli.

Ambar mencontohkan, pameran furnitur dan kerajinan internasional "International Furniture Fair Craft Fair Indonesia" (IFFINA) yang diselenggarakan bulan Maret lalu saja mencatat transaksi senilai 350 juta dolar.

Selain itu, dia melanjutkan, Asmindo juga mendorong anggotanya meningkatkan kualitas produk dan memperbaiki desain produk supaya bisa bersaing dengan produk mebel dan kerajinan dari negara lain.  (M035/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010