Jakarta (ANTARA News) - Para pengungsi Gunung Merapi di Kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah membutuhkan berbagai kebutuhan sehari-hari termasuk makanan bayi dan obat mata.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah asupan gizi bagi balita dibawah umur tiga tahun seperti susu, makanan bayi dan biskuit," kata Koordinator Komunitas Tlatah Bocah, Suryo Purnomo di Jakarta, Kamis.

Dia memperkirakan ada sekitar 300 balita untuk semua posko pengungsian yang berjumlah sembilan tempat.

Pengungsi juga membutuhkan berbagai macam obat-obatan terutama obat diare, obat flu dan bantuk dan obat tetes mata.

Sedangkan kaum wanita juga membutuhkan pembalut wanita, alat mandi, pakaian dalam dan celana dalam, serta pakaian.

Pengungsi juga membutuhkan alat penerangan seperti lilin, korek api,senter, lentera dan petromak.

Sedangkan kebutuhan umum seperti bahan makanan dan minuman masih belum mereka dapatkan.

"Kemarin belum begitu banyak bantuan yang datang. Baru dapat sekitar 100 alas, air mineral baru sekitar 10 dus," katanya.

Bantuan dari pemerintah daerah juga belum mereka dapatkan.

Mereka juga membutuhkan relawan untuk mengatasi trauma psikososial anak-anak pengungsi.

"Harapan besar ada bantuan dari pemerintah daerah, tetapi sangat lambat. Akhirnya kami meminta bantuan lewat jejaring teman di seputar Semarang dan Yogyakarta," katanya.

Purnomo juga menginformasikan kebutuhan bantuan melalui jejaring sosial mikroblogging twitter dengan nama info Merapi.

Purnomo mengatakan ada sekitar 700 orang pengungsi yang tersebar di sembilan posko evaluasi di Kecamatan Dukun, Magelang dengan jarak sekitar 10 kilometer dari puncak Merapi.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010