Yogyakarta (ANTARA News) - Jumlah korban tewas akibat letusan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Kamis sore (26/10) bertambah satu orang sehingga menjadi 33 orang.

Menurut Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Agustinus, Kamis, satu korban meninggal dunia berada di Rumah Sakit (RS) Panti Nugroho Sleman, Yogyakarta, namun kini sudah diambil kleluarganya.

Nama dan jenis kelamin korban yang meninggal dunia di RS Panti Nugroho Sleman belum diketahui karena jenazahnya sudah diambi keluarganya untuk dimakaman.

"Proses identifikasi para korban letusan gunung paling aktif di Indonesia tersebut diakui cukup sulit karena kondisi tubuhnya hampir 70 persen mengalami luka bakar sehingga sangat sulit untuk mengidentifikasi para korban," katanya.

Dia mengatakan identifikasian korban tergolong sulit sehingga hanya bisa dilakukan melalui identifikasi sekunder yaitu ciri fisik. Identifakasi tidak bisa dilakukan secara primer karena sudah kulit korban sudah tekelupas sehingga tidak bisa diambil sidik jari dan catatan gigi.

"Kebiasaan dari kalangan masyarakat yang tidak pernah ke dokter gigi sehingga menyulitkan untuk pengidentifikasian sekunder fisik para korban," katanya

Sekunder fisik korban hanya bisa dilakukan melalui pengukuran tinggi badan dan pakaian yang dikenakan mereka sehingga pengidentifikasian memakan waktu lama.

Berikut nama-nama korban tewas yang dirilis RS Sardjito:

1. Mbah Maridjan
2. Dr Tutur
3. Suranto
4. Nurul (bayi)
5. Wiyono
6. Keluarga bapak Nardi
7. Ny Emy
8. Bayi Ny Emy
9. Imam 1
10. Andri
11. Imam 2
12. Samidi
13. Nardi
14. Sarwo Rejo
15. Narudi
16. Slamet Ngadiran (Gomet)
17. Ny Pujo
18. Mursiyam
19. Muji/Adi
20. Bapak Warjo
21. Harno Miharjo
22. Harno Wiyono
23. Udi Sutrisno
24. Sarjiman
25. Puji Sarono
26. Sarno Utomon
27. Tarno
28. Yanto Utomo
29. Wahono Suketi
30. Iwan Nur Cholik
31. Sipon
32. Yuniawan
33. Nama dan jenis kelamin tak diketahui meninggal dunia di RS Panti Nugroho Sleman, Yogyakarta. (*)

E013/B015

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010