"Layanan SMS gratis untuk ke semua operator itu merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan manajemen atas musibah bencana alam di kedua daerah tersebut," kata Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, dalam keterangannya yang diperoleh di Medan, Kamis.
Layanan gratis itu bukan saja untuk meringankan beban para korban bencana tetapi juga untuk membantu kelancaran serta kenyamanan lalu lintas komunikasi seluruh pihak dalam berkoordinasi selama masa pemulihan kondisi pascabencana.
Mengenai dua menara jaringan yang mengalami gangguan akibat ketidakadaan pasokan listrik, kata dia, sudah bisa diatasi sehingga lima "Base Transceiver Station" (BTS) Telkomsel di Kepulauan Mentawai itu sudah berfungsi normal kembali seluruhnya.
Di kawasan Gunung Merapi Yogyakarta sendiri, sebanyak 30 BTS yang ada di kawasan itu sejak awal tidak mengalami gangguan.
Dia mengakui, pada saat terjadinya musibah, trafik komunikasi di kedua wilayah sempat mengalami lonjakan, dimana di Mentawai hingga 80 persen dan 63 persen di sekitar Gunung Merapi.
Meski trafik komunikasi naik, tetapi bisa diatasi Telkomsel, sehingga komunikasi berlangsung cukup lancar.
Selain layanan SMS gratis, manajemen sudah membuka posko pelayananan pelanggan di Gunung Merapi dan Mentawai.
Di kawasan Gunung Merapi itu ada enam posko pelayanan pelanggan antara lain satu Media Centre di Yogyakarta dan satu posko di Klaten (Posko Desa Keputraan).
Di setiap posko pelayanan itu, Telkomsel menyediakan layanan serba gratis baik untuk telepon, kartu perdana, voucher isi ulang pulsa, akses internet dan termasuk layanan "charger" ponsel.
Posko serupa juga didirikan untuk membantu para korban bencana tsunami di Kepulauan Mentawai.
Telkomsel melalui Tim Telkomsel Emergency Response and Recovery Activity (TERRA) juga membuka posko tanggap darurat di sekitar lokasi bencana dan titik pengungsian yang menyediakan layanan kesehatan gratis dan dapur umum, serta bantuan selimut, sarung, handuk, pembalut wanita dan lainnya sebagai bentuk kepedulian sosial bagi para korban bencana.(*)
(T.E016/M034/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
