Saya sarankan mau di pindah ke tempat yang sudah disiapkan. Ini untuk menekan agar laju pertumbuhan angka COVID-19 bisa diminimalkan
Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyarankan masyarakat Balikpapan yang dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala tertentu dapat menjalani isolasi mandiri di fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) yang telah disiapkan oleh pemerintah.

Saran ini disampaikan Kapolri saat meninjau program vaksinasi massal di BSCC DOME Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat, bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

"Saya sarankan mau di pindah ke tempat yang sudah disiapkan. Ini untuk menekan agar laju pertumbuhan angka COVID-19 bisa diminimalkan," ujar Sigit dikutip dari keterangan tertulis Divisi Humas Mabes Polri.

Sigit menerima laporan bahwa angka kasus positif harian di Kalimantan Timur masih tinggi di Pulau Kalimantan. Berdasarkan informasi yang diterimanya, 75 persen masyarakat dirawat di rumah sakit, kemudian rata-rata 86-88 persen dirawat di tempat Isoter. Dan lebih kurang ada 20 ribu masyarakat menjalani isolas mandiri.

Berdasarkan laporan tersebut, Sigit menyarankan masyarakat untuk mau dirawat di tempat Isoter karena fasilitas kesehatan-nya lebih lengkap, terdapat tenaga kesehatan dan perawatan yang lebih intensif.

"Yang belum berani ke tempat isolasi terpadu dan memilih isoman tentunya ada risiko apalagi ada gejala," ujarnya.

Adapun kategori pasien jalani Isoter yakni bergejala sedang hingga berat, memiliki komorbid/penyakit penyerta, berusia di atas 45 tahun dan tidak memiliki tempat memadai untuk isolasi mandiri.

Fasilitas Isoter, yakni perawat pasien diawasi langsung oleh tenaga kesehatan, perawatan pola makan dan obat-obatan, pemantau tanda vital dan gejala, serta penanganan langsung jika kondisi kesehatan memburuk.

Jenderal bintang empat itu lantas menginstruksikan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang keberadaan tempat Isoter yang disiapkan oleh pemerintah melalui pengawasan TNI-Polri.

Dalam kesempatan tersebut, Sigit juga memberikan arahan terkait penanganan pandemi COVID-19 di Kalimantan Timur. Terdapat delapan kabupaten/kota di provinsi tersebut yang menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

Baca juga: Menko Luhut: Warga isoman bergabung di lokasi isolasi terpusat

Baca juga: Luhut pastikan kesiapan fasilitas isolasi terpusat-vaksinasi Solo-DIY


Menurut Sigit, penanganan yang baik dapat menurunkan level PPKM di Kalimantan Timur sehingga roda perekonomian masyarakat bisa kembali berjalan.

"Kaltim posisi tertinggi di wilayah Kalimantan sehingga tentunya perlu ada langkah-langkah dan strategis sesuai dengan perintah dari Pak Presiden yaitu terkait dengan bagaimana tetap menegakkan dan mematuhi secara ketat peraturan protokol kesehatan COVID-19," tutur mantan Kapolda Banten ini.

Langkah kedua, lanjut Sigit, yakni percepatan vaksinasi. Secara bertahap pada bulan Agustus ada peningkatan distribusi vaksin di wilayah. Vaksinasi penting untuk menjaga daya tahan masyarakat terhadap COVID-19.

Pelaksanaan vaksinasi massal di BSCC DOME Balikpapan merupakan kerja sama antara TNI-Polri dengan Pemerintah Daerah Balikpapan yang melibatkan AKBID Borneo Medistra, Ummi Aisiyah dan Politeknik Kesehatan Kemenkes.

"Baru saja saya bersama Bapak Panglima melakukan pengecekan langsung terkait dengan kegiatan vaksinasi dimana hari ini ada 3.600 dosis vaksin. 2.000 vaksin pertama dan 1.600 vaksin kedua," kata Sigit.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan tentang strategi untuk menekan angka COVID-19 di Kalimantan Timur dengan tiga langkah. Yang pertama, melaksanakan "3M" secara ketat, kemudian pelaksanaan "3T" dan yang ketiga percepatan vaksinasi.

"Kalau ini dilaksanakan dengan baik dan masyarakat ikut dukung program ini maka Insya Allah Kaltim segera bebas dari COVID-19," ucap Hadi.

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 turun, tak ada tempat isolasi terpusat di Jakbar

Baca juga: Panglima TNI: Lokasi isoter upaya pemerintah berikan pelayanan terbaik


Kegiatan vaksinasi massal yang dihadiri Panglima dan Kapolri ini merupakan kegiatan vaksinasi massal ketiga yang dilaksanakan, setelah sebelumnya juga dilaksanakan pada tanggal 24 Juli dan 26 Juli 2021.

Sebanyak 5.042 orang telah divaksinasi dalam kegiatan tersebut dengan rincian sebagai berikut pada tanggal 24 Juli 2021 sebanyak 2.173 orang menerima dosis pertama dan tanggal 26 Juli 2021 sebanyak 2.869 orang menerima dosis kedua.

Vaksinasi ini menyasar 3.600 orang yang terdiri dari masyarakat umum, pelayanan publik, komunitas usaha, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, lansia, dan penyandang disabilitas.

Adapun stok vaksin yang disiapkan sebanyak 3.600 dosis jenis Sinovac yang berasal dari Polri 2.000 dosis dan TNI 1.600 dosis. Petugas vaksinator yang dilibatkan sebanyak 150 orang vaksinator gabungan dari TNI-Polri dan Dinkes.

Dalam kegiatan itu, Kapolri dan Panglima meninjau pelepasan 136 personel menggunakan delapan unit kendaraan roda empat dan 120 sepeda motor yang membagikan bantuan sosial sebanyak 1.120 paket untuk masyarakat terdampak pandemi COVID-19. Ke 136 personel itu terdiri atas 31 orang Babinsa, 37 orang Bhabinkamtibmas, 10 orang Babinpotdirga (AU), 8 orang Babinpotmar (AL) dan 50 orang relawan.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021