London (ANTARA News) - Perancang busana muslim Indonesia, Toto Supangat dan Yuku Moko, mendapat kehormatan turut menyemarakkan Festival Internasional Busana Muslim dalam peragaan eksklusif yang digelar di Kazan Grand Hotel, Republik Tatarstan-Federasi Rusia.

"Festival tersebut sebagai puncak dari Pekan Busana Muslim yang diikuti sekitar 30 desainer dalam dan luar negeri. Selain Indonesia, beberapa negara lain ikut berpartisipasi adalah Turki dan Iran," ujar Sekretaris III Fungsi Pensosbud, KBRI Moskow, Enjay Diana dalam keterangan persnya kepada Antara London, Senin.

Dikatakannya sebanyak 40 potong busana muslim kedua desainer Indonesia tersebut dari sekitar 60 potong yang dibawa ke Kazan dengan rancangan khusus untuk festival ini, diperagakan para peragawati setempat.

Menurut Enjay Diana, busana-busana muslim dengan model etnis Indonesia mendapat sambutan yang sangat meriah dari lebih 300 orang pengunjung yang memenuhi tempat festival.

Dengan corak, warna dan model yang bervariasi, busana-busana tersebut nampak anggun dan menawan dikenakan muslimah Rusia baik untuk bekerja, menghadiri acara-acara khusus atau perayaan, maupun untuk sehari-hari.

Busana-busana rancangan Toto Supangat memperkenalkan motif nusantara seperti sutra bugis, batik Cirebon dan songket Lombok, sementara Yuku Moko yang juga merupakan seniman batik mengangkat motif batik "Kampung Boroko" dari bahan tenun katun dan sutra.

"Saya sangat senang berkesempatan ikut serta memperkenalkan busana muslim Indonesia di sini," kata Toto Supangat.

Sementara itu, Yuku Moko mengatakan bahwa pasar busana muslim di Tatarstan sangat bagus dengan melihat animo yang besar dari masyarakat muslim setempat saat menyaksikan koleksi-koleksi busana muslim Indonesia.

"Busana-busana muslim Indonesia sangat menarik dan cocok dipakai oleh kaum muslimah di sini seperti terlihat yang dikenakan dalam festival ini," ujar Nailya Zhiganshina yang merupakan penggagas kegiatan tersebut dan juga Ketua Perhimpunan Muslimah Republik Tatarstan.

"Kami ingin sekali bekerja sama dengan Indonesia untuk mengembangkan industri busana muslim di Tatarstan. Suatu kehormatan bagi kami dengan keikutsertaan Indonesia dalam festival ini," ujarnya.

Dalam konferensi bertemakan desain, produksi dan pemasaran busana muslim, para desainer, dan pelaku bisnis membahas hal-hal antara lain berkaitan dengan jenis busana yang pantas dan cocok dikenakan sesuai dengan syariat Islam.

Sebagian besar desainer lokal mengungkapkan permasalahannya dalam mengembangkan industri busana muslim terkait dengan terbatasnya dalam memperoleh bahan-bahan dasar atau kain.

Istri Duta Besar RI Moskow Hamid Awaludin, Andi Marcelya, yang hadir dalam festival tersebut mengatakan bahwa industri busana muslim di Indonesia sangat berkembang mengingat Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

"Oleh karena itu, peluang kerja sama sangatlah besar. Berbagai jenis busana muslim dan juga bahan-bahan dasarnya dapat diperoleh dengan mudah di Indonesia," ujarnya. (ZG/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010