Hari Hutan Indonesia adalah wadah dan gerakan publik, hari untuk semua orang Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Hari Hutan Indonesia (HHI) yang diperingati setiap 7 Agustus diharapkan menjadi momentum untuk semakin menggaungkan kampanye pelestarian hutan di Indonesia, menurut beberapa perwakilan Konsorsium HHI.

"Pada dasarnya Hari Hutan Indonesia adalah wadah dan gerakan publik, hari untuk semua orang Indonesia. Siapapun dapat bergabung dan bergerak dalam HHI, termasuk kami ber-26 organisasi yang sepakat untuk berkolaborasi dan bergotong royong membuat kampanye yang lebih besar lagi selain kerja masing-masing di organisasi kami," jelas Christian Natalie selaku salah satu Steering Committee Konsorsium HHI dan perwakilan dari Hutan Itu Indonesia dalam keterangan resmi Hari Hutan Indonesia yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: ACB: Hutan mangrove ASEAN lindungi masyarakat hadapi perubahan iklim

Sejak tahun 2020, peringatan Hari Hutan Indonesia dirayakan setiap 7 Agustus, yang dipilih sebagai momen refleksi disahkannya Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2019 mengenai Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut.

Tahun ini perayaan akan mengambil tema "Kita Jaga Hutan, Hutan Jaga Kita" dengan sudah terbentuk pula koalisi yang merupakan perwakilan publik inisiator peringatan HHI sebanyak 26 organisasi dan dinamakan Konsorsium HHI.

Baca juga: KEHATI: Rehabilitasi ekosistem mangrove mesti melibatkan masyarakat

Christian mengatakan bahwa harapan besar dalam perayaan HHI adalah semakin banyak masyarakat dan organisasi lain dapat berpartisipasi merayakan dengan cara masing-masing untuk memastikan kelestarian hutan Indonesia.

Sampai saat ini melalui situs harihutan.id sudah terdata 60 lebih kolaborator dari berbagai organisasi, serta lebih dari 660 sukarelawan yang bergabung. Peringatan HHI sendiri diisi dengan berbagai kampanye, seperti penggalangan donasi, peluncuran pameran virtual.

"Kesuksesan peringatan HHI 2021 ini membutuhkan dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak untuk bergotong royong menggaungkan kampanye pelestarian hutan Indonesia," ujar Luluk Uliyah dari Yayasan Madani Berkelanjutan, yang merupakan salah satu anggota Konsorsium HHI.

Baca juga: AMAN sebut pengelolaan hutan oleh masyarakat adat bersifat kolektif

Dia menjelaskan bahwa dari data Madani, luas hutan alam dan hutan tanaman pada 2019 adalah sebesar 93,9 juta hektare atau 49,3 persen dari total daratan. Dia menegaskan luas itu terlalu besar untuk hanya dijaga oleh pemerintah atau segelintir kelompok saja.

"Bangsa ini butuh lebih banyak lagi penjaga hutan dengan aksinya masing-masing apapun latar belakang, profesi, daerah tempat tinggalnya, jadi kami membuka ruang kolaborasi semua pihak untuk dapat berinovasi di dalam peringatan ini," demikian Luluk.

Baca juga: Balai TNGHS dan kelompok tani hutan lakukan kemitraan konservasi
 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021