Palu (ANTARA News) - Sebanyak enam desa di dua kecamatan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Selasa terendam banjir akibat hujan mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari terakhir.

"Memang ada infonya tapi masih kita cek dulu ke polsek," kata Kapolres Buol, AKBP Amin Litarso, yang dihubungi ANTARA News per telepon dari Palu, Selasa.

Meski belum tahu kondisi terakhir, namun Amin Litarso meyakini banjir itu merupakan banjir tahunan akibat curah hujan yang tinggi hingga membuat sungai meluap dan merendam rumah penduduk di desa itu.

"Banjir itu adalah banjir tahunan akibat meluapnya sungai Buol yang melewati wilayah tersebut," ujar orang pertama di Polres Buol itu.

Menurut dia, polisi akan segera mengambil langkah cepat dan berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait jika banjir itu mulai mengkhawatirkan warga setempat.

Sementara itu, diperoleh keterangan dari Buol, enam desa yang terkena banjir itu berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Momunu dan Bukal.

Tiga desa berada di Kecamatan Momunu masing-masing Desa Pomayagon, Guamonial, dan Wakat.

Sedangkan tiga desa lainnya yang terkena banjir itu berlokasi di Kecamatan Bukal yakni Desa Bungkudu, Biau dan Unone.

Hingga sore ini, ketinggian air yang merendam rumah warga antara 40 hingga 60 centimeter.

Menurut Kasim (40), warga Desa Bungkudu, banjir yang ada di wilayahnya itu merupakan bencana tahunan.

Kata dia, setiap datang musim hujan, Sungai Buol yang melewati desanya meluap hingga mengakibatkan desa yang ada di sekitarnya ikut terendam banjir.

Untuk mengantisipasi hujan susulan, warga setempat mulai menempatkan barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi.

Namun mereka menahan diri untuk mengungsi karena warga yakin, air setinggi lutut itu akan surut dengan sendirinya.

Selain merendam ratusan rumah, banjir di wilayah itu juga menenggelamkan ratusan hektar sawah.

Akibatnya, para petani di wilayah itu mengalami kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah karena hasil pertanian di lahan itu siap panen.
(T.ANT-106/S027/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010