Semarang (ANTARA News) - Bau belerang yang cukup menyengat tercium di sejumlah dusun di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bersamaan dengan letusan Gunung Merapi pada Rabu sekitar pukul 14.45 WIB.

Hujan deras mengguyur kawasan tersebut disertai petir serta langit yang berwarna putih kecoklatan akibat debu vulkanik Merapi.

Akibat bau belerang yang cukup menyengat tersebut, para warga dari sejumlah dusun memutuskan meninggalkan tempat tinggalnya dan berkumpul di Balai Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Magelang.

"Kami sudah meninggalkan dusun karena bau menyengat ini," kata Kisno (45), warga Dusun Gemer, Dukun, Magelang.

Jarak antara dusun-dusun yang masuk dalam kawasan rawan bencana Gunung Merapi tersebut mencapai dua kilometer dari Balai Desa Ngargomulyo.

Pernyataan senada disampaikan Anton (24), warga Desa Sumber, yang tempat tinggalnya berjarak sekitar 12 kilometer dari puncak Merapi.

Sementara itu, kondisi puncak gunung yang berada di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta ini tertutup kabut tebal pada Rabu siang.

Sebelumnya, sejumlah desa di wilayah barat daya Gunung Merapi di kawasan Kabupaten Magelang juga diguyur hujan disertai debu vulkanik pada Rabu pagi.

Hujan abu cukup intensif tersebut terjadi sekitar pukul 08.30-08.45 WIB menyusul luncuran awan panas yang mengarah ke selatan disertai tiupan angin ke arah barat.

Sejumlah desa yang diguyur hujan abu di antaranya Desa Krinijng, Karangkoco, Babadan, Semen serta Grogol, yang semuanya berada di Kecamatan Dukun.

(M029*I021/N002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010