Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Kepala Pos Pengamatan Gunung Api, Andi Suardi, menyatakan bahwa semburan debu dan abu vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) masih aman karena tidak menjangkau pemukiman penduduk.

Ia mengatakan, di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, mengatakan,semburan tersebut merupakan fenomena biasa saat aktvitas GAK meningkat sehingga warga tidak perlu panik namun tetap waspada.

"Kami akan segera menginformasikan kepada warga jika memang berbahaya karena penduduk yang paling cepat terkena dampaknya adalah warga Pulau Sebesi Lampung," terang dia.

Dia juga mengatakan, semburan yang dikeluarkan oleh Krakatau adalah berupa material padat dan asap namun sebelum sampai ke pemukiman warga, asap sudah berbaur dengan atmosfir dan material vulkanik hanya jatuh kembali di sekitar Krakatau.

"Kami pastikan Krakatau masih aman oleh karena itu jangan dibesar-besarkan karena akan membuat warga panik," kata dia.

Dia mengatakan, karena GAK berada di wilayah Lampung Selatan maka lebih mudah memantaunya dan setiap nelayan juga masih melaut di sekitar gunung itu dan lebih akurat pengamatannya.

Namun, ia mengatakan, semua warga dan nelayan musti waspada jangan telalu dekat terutama nelayan daerah itu yang lebih banyak melaut ke sekitar perairan Krakatau.

"Hari ini ratusan nelayan masih melaut di sekitar gunung berapi itu," tambah dia.

Dia mengatakan, aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, Lampung masih berstatus waspada namun jumlah letusan cenderung fluktuatif dan berdasarkan pengamatan dari Selasa pukul 00.01 hingga 12.35 WIB jumlah letusan tercatat sebanyak 116 kali.

Kemudian, gempa vulkanik dangkal sebanyak 45 kali, vulkanik dalam 32 kali, tremor 29 kali dan 35 kali hembusan.

Sedangkan sebelumnya, pada Senin pada waktu yang sama tercatat letusan sebanyak 121 kali, gempa vulkanik dalam mencapai 30 kali, gempa vulkanik dangkal 28 kali dan gempa tremor 31 kali serta hembusan 30 kali.

"Ketinggian semburan abu dan debu vulkanik mencapai antara 600 sampai 1.000 meter," kata dia.

Dengan banyaknya jumlah letusan yang tercatat pada seismograf hingga Senin siang, Gunung Anak Krakatau masih berstatus waspada seperti hari sebelumnya dengan intensitas letusan tidak jauh berbeda.

Dia menjelaskan, sementara ini warga masih aman dari semburan abu dan debu vulkanik tersebut karena jarak GAK dengan penduduk sekitar 15 kilometer terutama penduduk yang ada di Pulau Sebesi.

(ANT-048/S006/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010