Jakarta (ANTARA) - YouTube membuat pengaturan khusus terkait mengunggah atau upload konten yang dilakukan oleh pengguna mereka yang berusia di bawah 18 tahun menyusul banyaknya kritik dari masyarakat karena masih banyak kelemahan terkait keamanan untuk pengguna anak- anak.

Pengaturan khusus itu ditujukan pada anak berusia 13-17 tahun, YouTube memberikan pengaturan untuk pengunggah di bawah umur bisa memilih kontennya hanya untuk pribadi, untuk ke beberapa pengguna yang terpilih, atau pun hanya bisa dilihat sehingga penonton tidak bisa menambahkan komentar.

“Kami ingin membantu pengguna muda untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang jejak digital dan menjaga privasi digital mereka, termasuk mendorong mereka untuk membuat pilihan yang disengaja jika mereka ingin mempublikasikan konten,”ujar Direktur Manajemen Produk YouTube James Beser seperti dikutip dari Variety, Rabu.

Selain aturan tentang upload, ada juga perubahan pada fitur autoplay atau putar otomatis yang tidak akan tersedia untuk pengguna 13-17 tahun.

Baca juga: YouTube Shorts resmi rilis di Indonesia

Tentunya dengan fitur baru yang sedikit mirip dari YouTube Kids, bisa menambah keamanan di platform berbagi video yang dimiliki oleh Google itu.

Orang tua pun dapat mengontrol konten- konten yang dikonsumsi atau akan diunggah oleh buah hatinya sehingga dengan demikian orang tua menjadi lebih bertanggung jawab pada pengawasan anaknya.

Di samping itu ada juga fitur pengingat “istirahat” dan “waktu tidur” agar anak- anak yang mengakses YouTube dapat tetap memperhatikan kesehatan tubuhnya dan tidak terus menerus bersama dengan gawainya yang tersedia secara default.

Selain berfokus pada YouTube, Google juga beberapa pekan ke depan akan membuat kebijakan baru yang memungkinkan pengguna di bawah 18 tahun atau orang tua mau pun wali dari anak itu meminta penghapusan gambar mereka dari pencarian hasil gambar Google.

“Tentu saja, menghapus gambar dari pencarian tidak menghapusnya dari situs terkait, tetapi kami yakin perubahan ini akan membantu memberikan kontrol yang lebih besar kepada anak muda terhadap gambar mereka secara online,” kata GM Google Kids and Families Mindy Brooks.

Selain produk dan perubahan kebijakan, Google mengatakan sedang mengembangkan sumber informasi baru untuk anak- anak remaja dan orang tuanya. Sumber informasi itu tentu berfungsi untuk membantu mereka lebih memahami data apa yang dikumpulkan, mengapa dan bagaimana data itu digunakan.

Pada 2019, Google dan YouTube setuju untuk membayar 170 juta Dolar AS untuk menyelesaikan sanksi dari Komisi Perdagangan Federal dan Jaksa Agung New York yang menyatakan bahwa YouTube secara ilegal mengumpulkan informasi pribadi dari anak-anak.

Baca juga: YouTube Shorts akan bayar pembuat konten hingga Rp143 juta

Baca juga: YouTube tes langganan Premium Lite

Baca juga: YouTube tangguhkan akun Sky News Australia


Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021