Yogyakarta (ANTARA News) - Pengungsi wanita korban letusan Gunung Merapi di gedung olah raga Universitas Negeri Yogyakarta sangat membutuhkan pakaian, termasuk pakaian dalam.

"Pengungsi masih memerlukan bantuan kebutuhan wanita," kata Ketua Tim Relawan Penanggulangan Bencana Merapi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Herminarto Sofyan di Yogyakarta, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa kebutuhan wanita tersebut masih belum dapat tercukupi karena bantuan tersebut memang minim, bantuan yang datang umumnya berupa bahan makanan.

"Padahal bantuan kebutuhan wanita sangat dibutuhkan, kami sering menerima keluhan dari para pengungsi, bahkan ada yang mengatakan belum mengganti pakaian dalam mereka sejak mengungsi di sini," katanya.

Namun, kata dia pihaknya tidak mampu berbuat banyak karena kenyataannya bantuan kebutuhan wanita memang jarang.

"Kalau kebutuhan makanan, sudah tercukupi. Kami membentuk dapur umum mandiri yang dijalankan oleh mahasiswa yang sengaja diliburkan untuk membantu penanganan pengungsi Merapi," katanya.

Menurut dia kebutuhan lain seperti peralatan mandi, alas tidur, dan makanan ringan juga telah tercukupi setidaknya untuk dua hingga tiga hari ke depan.

"Gedung olahraga UNY menampung setidaknya 900 pengungsi korban letusan Gunung Merapi. Penanganan pengungsi tersebut sebagian besar dilaksanakan oleh mahasiswa yang diliburkan sejak 5-13 November 2010," katanya.

Selain karena aktivitas perkuliahan terganggu abu vulkanik, kata dia mahasiswa diliburkan karena banyak diantara mereka yang menjadi relawan penanganan pengungsi.

(ANT-158/H008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010