Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengatakan pihaknya bersama Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih terus mematangkan “Playbook” atau buku panduan terkait aturan yang dirancang untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 selama pelaksanaan pesta olahraga nasional empat tahunan itu.

Marciano mengungkapkan buku panduan tersebut masih perlu dimatangkan karena perhatian dalam PON Papua nanti bukan hanya soal mengurangi risiko COVID-19, tetapi juga melindungi peserta dan masyarakat dari penyakit malaria.

“KONI, Kemenpora sudah berkoordinasi dengan Kemenkes. Buku pedoman segera akan kami luncurkan, beberapa hal ada yang perlu direvisi,” kata Marciano dalam jumpa pers yang diikuti secara virtual di Jakarta, Kamis.

“Untuk PON Papua tidak hanya memberikan perhatian kepada COVID-19, tetapi di sana masalah malaria juga jadi perhatian. Hari ini sudah dikoordinasikan ke Dinas Kesehatan dan Dinas Kesehatan di 33 provinsi untuk mematuhi hal tersebut,” tambahnya. 

Baca juga: Satgas COVID Papua dorong rumah sakit khusus COVID untuk PON 
Baca juga: KONI Papua targetkan vaksinasi atlet dosis kedua tuntas akhir Agustus 


Marciano menyebut proses entry by name sudah selesai pada 1 Agustus lalu. Seluruh kontingen sudah mendaftarkan atlet dan ofisialnya. Tercatat ada 6.496 atlet dan 3.300 ofisial yang akan berpartisipasi dalam PON Papua yang berlangsung pada 2-15 Oktober mendatang.

Dengan jumlah yang mencapai 10.000 orang itu, Marciano mengatakan KONI Pusat selaku penanggung jawab PON akan berupaya menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti yang telah dilakukan dalam Olimpiade Tokyo, salah satunya dengan vaksinasi atlet.

Eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu menjelaskan cakupan vaksinasi atlet dan ofisial di seluruh provinsi sudah mencapai 70 persen. Sementara itu, untuk vaksinasi masyarakat di sekitar arena pertandingan di empat klaster PON baru mencapai 40 persen.

“Kami akan memanfaatkan waktu yang ada sehingga nantinya minimal (vaksinasi masyarakat sekitar arena) sudah mencapai 70 persen,” ujar Marciano.

Ia pun menegaskan PON Papua 2021 tetap berjalan sesuai rencana, namun menempatkan kesehatan sebagai prioritas utama.

Selain protokol kesehatan, ia menuturkan arena pertandingan juga hampir selesai dan siap digunakan, kecuali arena rugby dan paralayang yang masih dalam proses penyelesaian.

Ada beberapa cabang olahraga PON yang bakal memulai pertandingannya lebih awal sebelum pembukaan dimulai pada 2 Oktober, di antaranya sofbol putra pada 22 September, polo air dan bisbol pada 23 September, serta wushu pada 29 September. 

Baca juga: Kemenhub siapkan 428 bus untuk dukung PON XX Papua 
Baca juga: Bandara Sentani Jayapura siap dukung PON XX 
Baca juga: Prokes yang jelas di Olimpiade jadi pembelajaran untuk PON Papua 

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021