seharusnya Perhutanan Sosial menyediakan blok lindung dalam pengelolaannya.
Jambi (ANTARA) - Dalam rangka memperingati hari Gajah sedunia, PT. Wirakarya Sakti (WKS) unit usaha APP Sinar Mas bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jambi menggelar patroli menyisir jerat gajah dan harimau di kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNTB), Kabupaten Tebo, Jambi.

Aksi ini juga mendapat dukungan dari pemuda dan penjaga rimba yang tergabung dalam Forum Platform Kolaborasi Bukti Tigapuluh (PKBT) dan Gabungan Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan Muara Kilis Bersatu.

Baca juga: "Tiger Heart" Bengkulu serukan penyelamatan habitat harimau sumatera

Kegiatan yang dipusatkan di Hutan Muara Kilis ini diselenggarakan sejak Senin (9/8) sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan sekaligus memonitor pergerakan gajah dan harimau Sumatera, kata Head Sosial and Security (SSD) PT WKS, Faisal Fuad melalui keterangan resminya yang diterima, Kamis.

Sebelumnya, pada Minggu (8/8), Forum PKBT (Platform Kolaborasi Bukit Tigapuluh) bersama Dishut, HKM Gapoktan MKB juga telah meresmikan Pos Pengamanan Bersama PT WKS TNBT 1 di District 8 PT WKS.

Faisal menyebutkan bahwa pos PT WKS di TNBT 1 ini difungsikan sebagai pos bersama para pemangku kepentingan, masyarakat perhutanan sosial maupun lembaga masyarakat lainnya yang terlibat dalam kegiatan Forum PKBT.

Baca juga: PSSP IPB: Belum ada data hewan tularkan COVID-19 ke manusia

"Peresmian dan aktivasi pos WKS TNBT 1 ini sebagai penanda dimulainya 'joint patrolling' di semester kedua yang diikuti oleh 12 personel baik dari field officers (PT WKS dan PT ABT), BKSDA Jambi, Dishut Provinsi Jambi dan HKM Gapoktan MKB," katanya.

Salah satu warga Desa Muara Kilis yang ikut dalam kegiatan patroli bersama yang diselenggarakan oleh Forum PKBT, Edi Mulyono mengaku senang dilibatkan dalam kegiatan patrol ini.

"Masyarakat di sekitar hutan sangat bergantung pada lahan garapan sehingga penting membangun mitra pengamanan kawasan hutan secara lintas sektoral maupun melalui kolaborasi semacam ini dan saya sangat bersemangat mengikuti patroli ini," kata Edi.

Sedangkan Nor Qomariyah dari Forum PKBT dan para pakar konservasi gajah serta harimau yang tergabung dalam FKGI (Forum Konservasi Gajah Indonesia) dan FHK (Forum HarimauKita) meyakini  areal hutan yang berada di luar kawasan konservasi seperti perhutanan sosial, Hutan Tanaman Industri (HTI) dan kawasan restorasi ekosistem di areal penyangga Bukit Tigapuluh merupakan destinasi dan koridor penting dalam sebaran populasi gajah dan harimau di Asia.

Baca juga: BKSDA Sumbar lepasliarkan Harimau Sumatera ke hutan Pasaman Raya

Hal tersebut bisa dilihat melalui jejak perekaman sejarah yang ditemukan. Sehingga sangat pentingnya untuk menjaga populasi satwa-satwa ini di Kawasan Bukit Tiga Puluh meskipun bukan perkara mudah karena pergerakan satwa tidak mengenal batas kawasan dan lebih dominan mengikuti kelimpahan sumber pakannya.

Kepala Resort Tebo SKW II BKSDA Jambi, Hefa Edison menjelaskan keberadaan gajah sumatera di kawasan areal Perhutanan Sosial merupakan hal yang wajar dan seharusnya Perhutanan Sosial menyediakan blok lindung dalam pengelolaannya.

"Kami berharap para pemegang Ijin Perhutanan Sosial mengelola kawasannya dengan dalam berpedoman pada RKT dan RKU yang telah di sepakati," katanya.

Hefa bersama Tim Unit Penanganan Satwa dan FZS (Frankfurt Zoological Society) serta MMK (Masyarakat Mitra Konservasi) Kabupaten Tebo juga melakukan patroli bersama untuk mengamankan jalur dan habitat satwa liar pada 28 Juli hingga 6 Agustus 2021.

Patroli ini dilakukan berbasis SMART Patrol di areal penyangga Bukit Tigapuluh dengan melibatkan empat orang personel Polisi Kehutanan BKSDA Jambi, delapan personel FZS dan 20 personel MMK.

Hefa juga menambahkan jika pengelolan Perhutanan Sosial baik model HKM maupun HTR tetap harus menyisakan sebagian dari areal mereka untuk konservasi.

Sementara itu, Humas PT WKS, Taufik Qucohman mendukung patroli terintegrasi seperti ini dan kegiatan itu dapat mempererat hubungan serta saling bertukar pengalaman diantara para pemegang kepentingan.

"Ini selaras dengan tema internasional dalam perayaan Global Tiger and World Elephant Day 2021 yang didengungkan oleh FHK dan FKGI yaitu bersama-sama untuk membantu harimau dan gajah tetap lestari di habitatnya," kata Taufik.


 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021