Jakarta (ANTARA News) - Ketua Presidium Inter Religious Council (IRC) Din Syamsuddin meminta Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk merealisasikan komitmen dan janjinya yang akan melakukan hubungan baru dengan dunia Islam atas dasar saling memahami, menghargai untuk kepentingan bersama.

"Sejak pernyataan Obama disampaikan di Kairo pada 1,5 tahun yang lalu, hingga saat ini belum direalisasikan. Pernyataannya memang positif, namun perlu ada pembuktian di lapangan," kata Din usai melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama, di Jakarta, Senin petang.

Padahal, lanjut dia, sikap Obama itu sangat penting bagi kepentingan dunia dan dapat mengurangi konflik yang terjadi dengan negara-negara Islam.

Din yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah juga menyayangkan tidak adanya agenda pertemuan antara Presiden AS Barack Obama dengan tokoh Islam dan tokoh lintas agama, padahal Obama memiliki komitmen untuk berhubungan baik dengan dunia Islam.

"Presiden George Bush saja yang sangat dibenci oleh umat Islam, tetapi bisa mengagendakan untuk melakukan pertemuan dengan tokoh umat Islam. Seharusnya Obama juga seperti itu," katanya.

Din mengatakan, pemerintah AS perlu berpikir dengan dinamika baru dengan meninggalkan pendekatan lama dan standar ganda dalam menyelesaikan konflik dengan Palestina, Irak, Afghanistan dan lainnya.

"Pemerintah AS juga harus berpikir dalam hubungan bilateral, khususnya dengan Indonesia tidak hanya untuk kepentingan ekonomi dan menjadi kekuatan hegemonik dunia, untuk kepentingannya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat Indonesia," katanya.

Kendati demikian, ia pun mengimbau agar masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam untuk menerima kedatangan Presiden AS itu dengan baik.

"Dengan manifestasi keramahtamahan Indonesia sebagai umat Islam dan sebagai tuan rumah, mari kita tunjukan keramahan kita. Kita terima kunjungannya ke Indonesia pada Selasa (9/11) dan Rabu (10/11) nanti," katanya.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010