Medan (ANTARA News) - Ratusan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sumatera Utara mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi di Medan, Rabu, guna mendesak dibatalkannya kemitraan komprehensif Indonesia-Amerika Serikat.

Jurubicara HTI Sumut M Ismail Yusanto mengatakan, AS merupakan bagian dari negara penjajah dan tidak pantas diajak untuk bekerja sama.

"Kemitraan komprehensif tersebut harus dibatalkan. Kunjungan Presiden AS itu hanya untuk mengokohkan kepentingan politik dan ekonomi AS di negeri ini," katanya.

Menurut HTI, Barack Obama adalah presiden dari sebuah negara yang saat ini tengah menjajah negeri-negeri muslim, seperti Irak dan Afganistan.

"AS juga terus menyerang wilayah perbatasan Pakistan dan Afganistan. Akibatnya negara-negara itu kini hancur berantakan, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara sosial politik, ekonomi dan budaya," katanya.

Ia mengemukakan, riwayat hidup Obama yang di masa kecilnya pernah tinggal dan bersekolah di Jakarta serta orang tuanya yang beragama Islam tidak bisa dijadikan dasar untuk mengistimewakan dirinya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Hidayatullah ketika menerima massa HTI juga mengaku menyesalkan kedatangan Obama ke Indonesia.

Meski Indonesia telah merdeka melalui perjuangan para pahlawan yang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, tapi menurut dia, sesungguhnya bangsa ini masih terus terjajah.

"Secara fisik Indonesia memang telah merdeka, tapi kita tetap terjajah secara ekonomi, politik dan budaya. Pelakunya adalah negara-negara kapitalis seperti negeri Obama itu," kata Hidayatullah.

Sayangnya, katanya, masih banyak warga negara Indonesia yang belum memahami itu. "Bangsa ini memang belum sepakat dalam menolak kerja sama dengan AS," ujarnya. (*)

(T.R014/I007/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010