Guangzhou (ANTARA News) - Petenis China Li Na, veteran Kimiko Date Krumm dan Tamarine Tanasugarn, juga sejumlah pemain kelahiran Eropa, akan memburu emas tenis Asian Games.

Akan tetapi, Li, petenis Asia berperingkat tertinggi, tidak akan tampil pada tunggal putri, memilih membatasi keterlibatannya hanya pada event beregu yang akan dimulai Sabtu.

"Saya berharap memberi rekan-rekan senegara saya yang lebih muda lebih banyak kesempatan untuk bertanding dalam pertandingan internasional untuk persiapan Olimpiade London," kata Li, yang mencapai peringkat tertingginya sepanjang karir, ranking sembilan, pada Agustus.

"Bagi seseorang yang telah bermain pada Grand Slam dan Olimpiade, Asian Games tampak kurang penting. Akan tetapi, saya akan berusaha yang terbaik karena saya bertanding untuk negara saya dan di negeri sendiri."

Keputusan Li untuk tidak tampil pada tunggal membuka peluang bagi petenis veteran asal Jepang Date Krumm untuk memenangi emas Asian Games kedua, 16 tahun setelah ia juara pada 1994 di Hiroshima.

Petenis berusia 40 tahun, peringkat 48 dunia itu, akan ambil bagian pada nomor tunggal, ganda dan beregu putri.

"Di Hiroshima, saya menekan diri saya sendiri untuk berpikir bahwa medali emas adalah satu keharusan," kata Date Krumm kepada Asahi Shimbun.

"Ketika saya memenangi medali emas, saya merasa lebih lega dibanding gembira. Tetapi kali ini, saya ingin menikmati Asian Games sebisa saya."

Date Krumm berpeluang bertemu petenis nomor satu Thailand Tanasugarn pada final di Guangzhou, hanya beberapa pekan setelah mereka bertarung pada final Jepang Terbuka.

Event di Guangzhou itu adalah Asian Games keempat bagi Tamarine setelah berakhir sebagai runner-up pada 1998 dan 2002 dan tersingkir pada perempatfinal 2006.

Sania Mirza, yang kalah pada final Commonwealth Games baru-baru ini di New Delhi, memenangi satu emas dan dua perak pada Asian Games 2006 di Doha, dan berharap menambah perolehannya saat jauh dari tekanan bermain di India.
(F005/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010