Boyolali (ANTARA News) - Ribuan warga di lereng Gunung Merapi di Boyolali, Kamis, mulai meninggalkan tempat pengungsian untuk kembali pulang ke rumah mereka, meski salah satu gunung api teraktif di dunia itu masih belum normal.

Berdasaran pantauan ANTARA di Kecamatan Selo, sejumlah warga di Selo yang masuk di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi, sudah mulai melintas jalan aspal yang masih tertutup abu vulkanik tersebut.

Namun, warga yang pulang ke rumah belum seluruhnya, dan sebagian masih ada yang bertahan di pengungsian, karena status Merapi hingga saat ini masih berbahaya.

Menurut Asisten III Bidang Kesra Setda Boyolali, yang juga sebagai koordinator penanggulangan bencana, Syamsudin, sekitar ribuan warga di KRB Merapi, sejak Kamis pagi, meninggalkan tempat pengungsian untuk kembali ke rumah masing-masing.

"Sekitar 30 persen dari 66.993 warga yang meninggalkan posko pengungsian. Mereka menganggap kondisi sudah aman, sehingga kembali ke rumah masing-masing," kata Syamsudin.

Menurut dia, pemkab sebetulnya tidak menghendaki mereka kembali ke rumah karena status Merapi masih "Awas".

Satu per satu pengungsi meninggalkan tempat pengungsian kemungkinan karena mulai jenuh, sebaliknya merasa nyaman kembali ke rumahnya.

Menurut dia, pengungsi yang pulang tersebut tidak termasuk dalam KRB itu, seperti Desa Bakulan, Kembang Kuning, Bibis Kecamatan Cepogo. Desa Tampir Kecamatan Musuk, dan Jelok, Kecamatan Cepogo.

Namun, warga yang sudah pulang ke rumahnya sudah tidak memperoleh bantuan. Karena, bantuan hanya diberikan kepada warga yang mengungsi.

Wagiyo (40) warga Desa Kembang Kuning, Kecamatan Cepogo, mengatakan, keluarganya sudah pulang ke rumah karena kondisi Merapi sudah mulai reda.

Selain itu, kata wagiyo, melihat kondisi hewan ternaknya yang selama ini ditinggalkan mengungsi, membutuhkan banyak makanan.

"Saya bersama warga lainnya juga ikut kembali ke rumah masing-masing," paparnya.

Soni, warga Desa Samiran, Selo, mengatakan, beberapa warga sudah ada yang kembali ke rumahnya masing-masing. Tetapi, dia tidak tahu apakah mereka hanya bersih-bersih rumah akibat hujan abu vulkanik atau memang kembali lagi ke pengungsian.

Sementara itu sekitar 2.600 pengungsi i GOR Pemda Boyolali, juga mulai meninggalkan tempat pengungsian dengan kebanyakan mengendarai kendaraan roda dua.

Pengungsi yang mulai pulang tersebut, juga terjadi di sejumlah titik lokasi pengungsian lainnya, yang totalnya 51 dari 104 lokasi pengungsian di seluruh Boyolali. (*)

B018/C004/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010