Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari terakhir pekan ini, Jumat, ditutup anjlok hingga 2,10 persen mengikuti terkoreksinya saham-saham di bursa regional.

IHSG BEI ditutup melemah 78,772 poin ke posisi 3.665,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan (LQ45) melemah 12,807 poin (1,87 persen) ke posisi 672.759.

Perdagangan sepanjang hari ini berjalan cukup ramai dengan volume mencapai 6,054 miliar saham senilai Rp5,309 triliun yang dihasilkan dari 145.559 kali transaksi.

Melemahnya indeks BEI sore ini membuat saham yang melemah mendominasi hingga 218, saham naik sebanyak 32, dan 52 saham tidak bergerak harganya.

Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Asosiasi Analis Efek Indonesia, Uki Jaya Mahendra mengatakan, aksi profit taking terjadi di saham-saham LQ45, terutama saham komoditas tambang dan perkebunan. Saham-saham tersebut mengalami koreksi yang cukup dalam.

"Perkembangan pasar regional mempengaruhi pergerakkan saham di bursa lokal," katanya.

Selain profit taking, lanjut dia, saat ini investor menunggu hasil kebijakkan pertemuan kelompok 20 (G20) di Seoul Korea Selatan.

"Investor menunggu hasil G20, diharapkan hasil G20 positif untuk pelaku finansial," katanya.

Selain menunggu hasil G20 itu, ia mengatakan, pelemahan indeks BEI juga disebabkan adanya aksi ambil untung terhadap saham-saham unggulan (LQ45) yang dinilai harganya sudah terlalu tinggi.

Ia menambahkan, setelah pertemuan G20 diharapkan dapat mengurangi tensi global yang terkait dengan masalah mata uang serta upaya memelihara pertumbuhan yang stabil dan kuat.

Sementara di bursa regional, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong turun 477,72 poin (1,93 persen) menjadi 24.222,58, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo turun 136,65 poin (1,39 persen) ke posisi 9.724,81, sedangkan indeks Straits Times di bursa Singapura turun 42,92 poin (1,30 persen) menjadi 3.250,47.

(KR-ZMF/A026/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010