Samarinda (ANTARA News) - Kebakaran menewaskan tiga orang di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu dinihari, kata petugas pemadam kebakaran Samarinda .

Kebakaran yang berlangsung di sebuah ruko yang menjual berbagai kebutuhan pokok di Jalan Jelawat RT. 9 Kelurahan Sungai Dama Kecamatan Samarinda Ilir, Minggu dinihari sekitar pukul 01. 30 WITA itu, menewaskan pemilik Toko Sumber Rejeki, Trisno Wirawan (64) dan Gunawati, istrinya serta Akiu Tan, adik pemilik ruko tersebut.

"Walaupun hanya menghanguskan satu ruko, kebakaran ini menyebabkan tiga orang tewas akibat terjebak di dalam toko. Ketiganya kami temukan tewas di lantai dua ruko itu hampir dua jam setelah kebakaran berlangsung," ungkap Kepala Seksi (Kasi) Operasional Pemadam Kebakaran Kota Samarinda, Makmur Santoso, Minggu.

Lambatnya proses evakuasi terhadap ketiga korban kata Makmur Santoso , akibat semua pintu ruko tersebut dilapisi pintu baja

"Mereka tidak bisa keluar karena semua pintu terkunci dari dalam. Kami kesulitan melakukan evakuasi karena selain pintu terkunci dari dalam, pintu juga dilapisi baja setebal tiga centimeter. Berbagai upaya kami sempat lakukan untuk membuka pintu bahkan petugas sempat mencoba mencongkel dengan menggunakan linggis dan upaya itu akhirnya berhasil membuka pintu namun ketiganya sudah ditemukan dalam keadaan tewas terpanggang," ujar Kasi Operasional PMK Kota Samarinda itu.

Jasad ketiga korban ,lanjut Makmur Santoso, segera dievakuasi ke RSUD AW. Sjahranie Samarinda untuk diotopsi.

"Dua korban yakni Trisno Wirawan dan istrinya Gunawati kemungkinan tewas akibat banyak menghirup asap sebab luka bakar di tubuh mereka tidak terlalu parah sementara Akiu Tan kondisinya sangat mengenaskan," kata Makmur Santoso.

Kebakaran itu, lanjut Makmur Santoso, diduga akibat hubungan pendek arus listrik dari plafon di gudang ruko milik Trisno Wirawan tersebut.

"Dugaan sementara, api berasal dari plafon di ruangan gudang ruko tersebut," katanya.

Salah seorang anak korban, Ashin mengatakan, ayahnya masih sempat dihubungi melalui telepon genggam sesaat sebelum ditemukan tewas.

"Kami masih sempat menghubungi dia sesaat sebelum ditemukan tewas. Salah seorang saudara kami sempat memberi tahu bapak kalau ada kebakaran dan meminta dia segera keluar ruko. Namun tak lama bapak mematikan telepon genggamnya kemudian dia ditemukan tewas bersama ibu serta paman," kata Ashin.

Ashin yang juga tinggal dibelakang ruko milik orang tuanya bersama dua saudaranya berhasil keluar sebelum api menghanguskan ruko tersebut.
(A053/A011)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010