Moskow (ANTARA) - Kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny pada Kamis mengimbau rakyat Rusia untuk mengambil bagian dalam kampanye pemungutan suara taktis pada pemilihan parlemen bulan depan untuk mencoba melemahkan dominasi politik partai Rusia Bersatu yang berkuasa.

Kampanye itu, yang meminta orang untuk memilih kandidat tertentu yang dinilai memiliki peluang terbaik untuk mengalahkan kandidat Rusia Bersatu di area tertentu, adalah salah satu kekuatan terakhir yang dimiliki Navalny dan sekutunya setelah tindakan keras musim panas ini melarang gerakannya sebagai "ekstremis ".

Sekutunya sendiri dilarang ambil bagian, dan Rusia Bersatu, yang mendukung Presiden Vladimir Putin, diperkirakan akan memenangkan pemilihan 17-19 September meskipun popularitasnya sendiri merosot berkepanjangan.

Navalny berharap untuk mengurangi margin kemenangan Rusia Bersatu, dan menyebabkan potensi rasa malu di tempat-tempat seperti Moskow dan St Petersburg di mana perasaan anti Kremlin secara tradisional berjalan lebih tinggi.

"Mereka telah mendeklarasikan setengah negara sebagai ekstremis untuk merebut semua daerah pemilihan...," tulis Navalny dalam sebuah unggahan di Instagram yang diterbitkan sehari sebelum peringatan satu tahun keracunannya dengan apa yang dikatakan Barat sebagai agen saraf militer, sesuatu yang Rusia tolak sebagai kampanye kotor Barat melawannya.

"Mereka tidak membiarkan kandidat kuat (ikut serta) dalam pemilihan. Sekarang bahkan yang tidak kuat disingkirkan - mereka takut memilih dengan cerdas," katanya, meminta pengikutnya untuk mendaftar untuk ambil bagian.

Sejak dipenjara pada Februari selama 2,5 tahun karena pelanggaran pembebasan bersyarat atas keyakinan yang dia sebut palsu, Navalny telah mencoba untuk tetap berhubungan dengan para pengikutnya melalui unggahan media sosial yang diteruskan ke pengacaranya yang mengunjunginya di penjara.

Dia menyatakan taktik pemungutan suara cerdasnya sukses dalam pemilihan lokal Moskow pada 2019 setelah 20 kandidat yang didukung oleh rencana pemungutan suara taktisnya memenangkan kursi di legislatif kota.

"Untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir kami memiliki mekanisme yang berfungsi dan teruji untuk mengalahkan partai yang berkuasa dalam pemilihan di daerah pemilihan," katanya, Kamis.

Rusia Bersatu mengamankan mayoritas super dalam pemilihan parlemen terakhir pada 2016, tetapi peringkatnya mencapai 27% awal bulan ini, terendah dalam 13 tahun, menurut jajak pendapat negara.

Sumber-sumber Kremlin telah menertawakan gagasan bahwa rencana pemungutan suara yang cerdas menimbulkan ancaman bagi Rusia Bersatu, tetapi mengatakan bahwa ketidakpuasan di seluruh negara terbesar di dunia atas standar hidup yang stagnan atau jatuh dapat merusaknya di kotak suara.

Baca juga: Navalny sebut Rusia telah luncurkan tiga penyelidikan baru terhadapnya
Baca juga: Pasukan keamanan Rusia tahan pengacara pembela kelompok Navalny
Baca juga: Gedung Putih: Bakal ada konsekuensi jika Navalny mati di penjara

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021