Ambon (ANTARA) - Museum Siwalima Provinsi Maluku dan Museum Maluku (MuMa) di Belanda menjalin kerja sama peningkatan promosi warisan budaya daerah tersebut secara internasional, termasuk program pertukaran budaya dan penyediaan tenaga ahli.

Kerja sama peningkatan promosi warisan budaya Maluku dilakukan dengan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding - MoU) antara Kepala Museum Siwalima Provinsi Maluku Jean Esther Saiya dan Kepala MuMa Hendry Timisela, Kamis.

Penandatanganan MoU secara virtual dari Ambon dan Belanda, disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Insun Sangadji usai membuka pameran "Sejarah Maluku dari Masa ke Masa" yang digelar untuk memeriahkan 76 tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2021, dan ulang tahun ke-76 Provinsi Maluku pada 19 Agustus 2021.

Baca juga: Museum Siwalima gandeng museum di Belanda rayakan HUT Indonesia

Kepala Museum Siwalima Jean Esther Saiya mengatakan ada beberapa hal yang disepakati dalam kerja sama dengan MuMa dalam rangka meningkatkan promosi warisan budaya Maluku secara internasional, sebagai bagian dari promosi pariwisata daerah.

Tiga program yang akan dijalankan bersama, yakni Program Penelitian dan Komunitas yang melibatkan staf Museum Siwalima dan MuMa, mahasiswa dan pelajar, kemudian Program Berbagi Informasi dan Program Pertukaran Budaya.

Pada Program Pertukaran Budaya, Museum Siwalima dan MuMa akan saling bertukar arsip, artefak, publikasi dan informasi yang berkaitan dengan warisan budaya, termasuk juga ikut berpartisipasi dalam eksibisi, konferensi, simposium dan kunjungan singkat terkait pengembangan warisan budaya.

Jean berharap jalinan kerja sama dengan MuMa dapat memajukan Museum Siwalima, khususnya dalam peningkatan dan pengembangan warisan budaya dan sejarah Maluku, karena MuMa juga akan membantu pengembangan penelitian dan partisipasi masyarakat, sumber daya manusia melalui hubungan dengan universitas dan institut.

"Nantinya ada pertukaran staf kedua museum untuk pengembangan sumber daya manusia, staf kita akan berangkat ke sana untuk belajar di sana, begitu juga sebaliknya," ucap Jean Esther Saiya.

Baca juga: Koleksi Museum Aceh masa kolonial dipamerkan secara virtual
Baca juga: DKI luncurkan situs mikro museum untuk perkuat informasi permuseuman

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021